Ketua Dewan Pembina Relawan Pengusaha Nasional (Repnas), Bahlil Lahadiala, mengungkapkan keheranannya terhadap pihak yang mempertanyakan majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden dalam Pemilihan Presiden 2024. Bahlil meyakini bahwa Gibran memiliki kemampuan dan kualifikasi yang diperlukan untuk memimpin Indonesia.
Dalam pidatonya di deklarasi Relawan Pemuda Nasional di Jakarta, Bahlil menarik perbandingan antara Gibran dengan menteri-menteri muda di era Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Ia menegaskan bahwa Bung Karno, sebagaimana presiden pertama Indonesia, memiliki banyak menteri yang usianya di bawah 40 tahun.
BACA JUGA: Gibran Rakabuming Raka: Dari Markobar, Walikota Solo, Sampai Cawapres Prabowo Subianto
“Bung Karno, presiden pertama kita, banyak menterinya yang di bawah 40 tahun. Terus kenapa orang mempersoalkan kalau anak muda yang memimpin bangsa ini? Mendirikan bangsa aja bisa,” ujar Bahlil.
Bahlil juga menekankan peran penting pemuda dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, mengingat bahwa Indonesia meraih kemerdekaannya berkat desakan kaum muda pada masa itu.
“Di mana pahlawan pada saat itu yang usia-usianya di bawah 40 tahun, Budi Utomo, dilanjut Sumpah Pemuda. Kemerdekaan juga kita raih dengan pelopor-pelopor desakan-desakan anak muda,” tambahnya.
Saat ini, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2024. Meskipun usianya baru 36 tahun, Mahkamah Konstitusi telah memutuskan bahwa seseorang yang belum berusia 40 tahun dapat menjadi calon presiden atau calon wakil presiden selama memiliki pengalaman menjadi kepala daerah yang terpilih melalui pemilu.
Namun, keputusan ini juga menimbulkan kontroversi terkait dengan peran Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman, yang dituduh terlibat dalam benturan kepentingan karena Gibran merupakan keponakannya. Anwar Usman telah diberhentikan dari jabatannya, dan posisinya kini dipegang oleh hakim konstitusi Suhartoyo. (*/)
(RRY)
