Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya terus mengambil langkah-langkah berani dalam mempercepat realisasi program Padat Karya Tahun 2023 melalui skema Cash for Work (Padat Karya Tunai – PKT). Hingga tanggal 6 November 2023, capaian pekerjaan fisik Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) bidang permukiman telah mencapai 82,84%, dengan serapan tenaga kerja mencapai 69.532 orang, melebihi target awal sebanyak 67.788 tenaga kerja.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa Program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, terutama dalam infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak memerlukan teknologi tinggi. Tujuan utama dari pembangunan infrastruktur padat karya adalah untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat. Selain itu, program PKT juga bertujuan untuk mendistribusikan dana hingga ke desa-desa terpencil.
Pada Tahun Anggaran 2023, anggaran PKT bidang permukiman dialokasikan sebesar Rp2,2 triliun, yang disalurkan di 6.111 lokasi melalui pembangunan infrastruktur kerakyatan seperti program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), dukungan Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan, termasuk Pondok Pesantren, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), dan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).
BACA JUGA: Kementerian PUPR Bangun Indonesia Melalui Program Padat Karya Tunai (PKT) 2023
Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas lapangan pekerjaan dan mendorong perekonomian masyarakat, dengan serapan dana mencapai 92,16% dari total anggaran Rp2,2 triliun, atau sekitar Rp2 triliun.
Ditjen Cipta Karya melaksanakan program Pamsimas di 1.069 lokasi dengan progres fisik mencapai 80,17% dan telah menyerap 11.224 orang tenaga kerja. Selanjutnya, program Sanimas di 1.890 lokasi telah menyerap 21.467 orang tenaga kerja dengan progres fisik mencapai 78,24%.
Salah satu program padat karya bidang permukiman lainnya adalah pembangunan sanitasi Pondok Pesantren/Lembaga Pendidikan Keagamaan yang tersebar di 1.550 lokasi di seluruh Indonesia. Dalam pelaksanaan program ini, termasuk pembangunan bangunan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang mencakup bilik mandi, toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan, dan tempat cuci pakaian, serta instalasi pengolahan air limbah domestik. Progres fisik mencapai 72,21%, dan program ini telah menyerap 13.304 tenaga kerja.
Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) juga merupakan bagian dari program PKT di tahun 2023. Program ini dilaksanakan di 262 lokasi dengan progres fisik mencapai 59,71%, dan telah menyerap 2.657 tenaga kerja. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi sampah dari sumbernya tetapi juga memberikan pembelajaran langsung kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah, sambil menciptakan lapangan kerja melalui skema padat karya.
BACA JUGA: Program Padat Karya Tunai Sumber Daya Air Serap Lebih dari 250 Ribu Pekerja Hingga Oktober 2023
Terakhir, program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) ditargetkan untuk mencapai 1.340 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp670 miliar yang akan menyerap 21.541 tenaga kerja. Saat ini, progresnya sudah mencapai 98,61% dan tersebar di 1.337 lokasi, dengan serapan tenaga kerja mencapai 20.880 orang.
Program-program PKT Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah memberikan dampak positif dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mempercepat pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat. Dengan kerja keras dan komitmen yang tinggi, Kementerian PUPR terus berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Semoga program ini dapat terus berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi negara dan rakyat. (*/)
(RRY)