Government

Menteri PUPR Hadiri Launching Buku ‘Dangerous Humans: Towards Zero eMissions?

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Menteri Basuki, menghadiri acara launching buku berjudul ‘Dangerous Humans: Towards Zero eMissions?’ di Dharmawangsa Hotel, Jakarta, pada Jumat, 24 November 2023. Buku ini ditulis oleh Staf Khusus Presiden RI, Diaz Hendropriyono, dan telah menjadi sumber inspirasi bagi Kementerian PUPR.

Menteri Basuki menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap buku ini, menganggapnya sebagai sumbangan berharga yang memberikan wawasan yang luas dan mendalam tentang dampak emisi karbon gas rumah kaca (GRK) terhadap lingkungan. Ia menekankan bahwa buku ini dapat menjadi referensi penting bagi Kementerian PUPR dalam upaya pembangunan infrastruktur dengan emisi rendah.

“Terima kasih atas bukunya, bisa menjadi referensi bagi Kementerian PUPR dalam pembangunan infrastruktur dengan emisi rendah, sesuai tagline pembangunan PUPR ke depan yaitu dengan memperhatikan kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan,” ucap Menteri Basuki dengan penuh apresiasi.

Menteri Basuki juga mengungkapkan komitmen Kementerian PUPR dalam menjaga prinsip lingkungan berkelanjutan dengan mengoptimalkan potensi infrastruktur yang ada. Salah satunya adalah melalui pemanfaatan bendungan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat memproduksi energi sebesar 6.400 MW. Selain itu, instalasi floating solar plant di bendungan dengan potensi energi sebesar 8.800 MW juga menjadi langkah progresif dalam menghadapi tantangan emisi.

Dalam konteks perubahan iklim, Menteri Basuki menjelaskan bahwa Kementerian PUPR telah mereview semua desain dan operasi bendungan untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Pemasangan dan pengaturan pintu air menjadi bagian dari upaya untuk mengoptimalkan tampungan air di bendungan, memastikan penutupan pintu sebelum musim kemarau dan pembukaan pintu sebelum musim penghujan.

Buku ‘Dangerous Humans: Towards Zero eMissions?’ yang ditulis oleh Diaz Hendropriyono memberikan sorotan mendalam tentang dampak emisi GRK yang telah mencapai tingkat mengkhawatirkan. Diaz Hendropriyono memperingatkan bahwa ke depannya, dunia akan berjuang melawan bencana iklim yang meliputi kenaikan air laut, kekeringan, suhu panas ekstrem, kelaparan, dan polusi udara yang mematikan.

Dalam bukunya, Diaz Hendropriyono juga menawarkan beberapa rekomendasi untuk mengatasi pemanasan global dan bencana iklim. Beberapa di antaranya mencakup pembentukan ekosistem berkelanjutan, pendidikan wajib tentang pemanasan global, peningkatan anggaran penelitian, insentif untuk penggunaan yang tidak menggunakan plastik, perluasan cakupan ekolabel, pengurangan emisi non GRK, dan dukungan untuk inovasi di sektor ekologis.

Dalam menanggapi hal ini, Menteri Basuki menekankan bahwa pemerintah Indonesia telah mengambil langkah melalui Perjanjian Paris dan target ENDC (Nationally Determined Contributions), tetapi perlu partisipasi semua pihak. Dia menyoroti perlunya usaha ekstra, terutama dari para pelaku ekonomi yang peduli lingkungan, seperti yang telah dilakukan oleh para ecopreneur dalam mengurangi sampah plastik dan limbah lainnya.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja. Acara ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menghadapi tantangan perubahan iklim melalui inovasi dan pembangunan berkelanjutan. (*/)

(RRY)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...