Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis desain surat suara untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, menghadirkan gambaran visual pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam kontestasi politik mendatang. Surat suara tersebut tidak hanya menjadi alat untuk menyalurkan hak pilih, tetapi juga menampilkan ciri khas dan gaya dari masing-masing pasangan calon.
Latar belakang surat suara ini yang berwarna merah putih seolah menjadi simbol kesatuan dan identitas nasional. Dengan tiga kotak di dalamnya, masing-masing berisi potret pasangan capres-cawapres, desain ini mengundang perhatian dan menimbulkan pertanyaan tentang kisah di balik setiap gambar.
Di kotak pertama, kita menemui pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dalam suasana kemeja putih yang terbungkus jas hitam, keduanya mengangkat tangan dengan senyum ramah, menciptakan atmosfer sapaan hangat. Jas hitam mereka dihiasi dengan tulisan ‘AMIN,’ menambah sentuhan personal dan penuh makna.
Sementara itu, kotak tengah ditempati oleh pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dalam kemeja berwarna biru muda yang sama dengan saat mendaftar sebagai peserta pemilu, keduanya menyapa dengan senyuman tanpa terlihat gigi. Kemeja itu sendiri menjadi simbol kesederhanaan dan fokus pada esensi perhelatan demokrasi.
BACA JUGA: Resmi! Anies-Cak Imin No 1, Prabowo-Gibran No 2, Dan Ganjar-Mahfud No 3
Pada kotak terakhir, pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, muncul dengan senyuman menggambarkan keceriaan dan sikap positif. Meskipun berbeda warna kemeja, hitam untuk Ganjar dan putih untuk Mahfud, kebersamaan dan harmoni terpancar dari ekspresi wajah mereka.
Menariknya, setiap kotak juga menampilkan logo partai politik yang mendukung masing-masing pasangan calon. Logo partai tersebut ditempatkan dengan rapi di bawah foto setiap pasangan, memberikan informasi visual yang jelas tentang aliansi politik yang terbentuk.
Komisioner KPU, Idham Holik, menjelaskan bahwa foto setiap pasangan calon sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka, sementara KPU hanya mengatur batasan agar gambar yang dipilih tetap sopan. Keputusan ini memberikan kebebasan kepada setiap pasangan calon untuk memilih foto terbaik yang sesuai dengan citra dan pesan yang ingin mereka sampaikan kepada pemilih.
Dengan desain yang menggabungkan elemen artistik dan politik, surat suara Pilpres 2024 tidak hanya menjadi alat pemilihan, tetapi juga kanvas yang merefleksikan dinamika dan keunikan dalam setiap langkah perjalanan demokrasi Indonesia. (*/)
(RRY)