Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkapkan bahwa timnya terus mengalami intimidasi saat menggelar kampanye di beberapa daerah. Pernyataan ini disampaikan Anies saat berkampanye di tanah kelahiran mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Rabu, 17 Januari.
Meskipun dihadapkan pada berbagai tekanan, Anies tetap menegaskan bahwa intimidasi yang dialaminya tidak seberat beban kehidupan keluarga dan para anak muda Indonesia yang sedang mencari pekerjaan. “Saya selalu sampaikan seberat beratnya intimidasi yang diberikan kepada kami masih lebih berat beban keluarga di Indonesia. Masih lebih berat (beban) anak-anak muda sulit mencari pekerjaan,” ujar Anies di Bone.
Anies menyatakan bahwa timnya, siap menghadapi tekanan dari mana pun asal tujuannya adalah untuk menciptakan perubahan positif di negeri ini demi kehidupan masyarakat yang lebih baik di masa depan.
BACA JUGA: Videotron Milik Anies Buatan K-Popers di Bekasi-Jakarta Menghilang
“Jadi, bila untuk membuat keluarga hidupnya lebih ringan, bila untuk membuat anak-anak muda mendapatkan pekerjaan, bila untuk melakukan itu, kami harus mendapatkan tekanan. Kami harus menghadapi tantangan yang berat, kami akan hadapi itu demi perubahan di Indonesia,” tegasnya.
Anies pun menyampaikan pesan kepada simpatisan dan relawan AMIN di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, agar menjalankan gerakan perubahan yang semakin luas menjelang hari pencoblosan. “Saya tadi menitipkan pesan untuk menjangkau semua satu bulan terakhir ini agar gerakan perubahan ini makin luas dukungan makin banyak sehingga tanggal 14 Februari, insya Allah bisa menjadi hari perubahan Indonesia,” jelas Anies.
Hari itu, Anies dijadwalkan berkampanye di Lapangan Sepakbola Cina, Kabupaten Bone, didampingi oleh Jusuf Kalla alias JK. Sebelumnya, Anies telah menghabiskan waktu berkampanye di Makassar, di mana ia juga menginap di kediaman mantan wakil presiden tersebut, sebelum melanjutkan perjalanan ke Bone untuk bertemu dengan masyarakat dan simpatisan AMIN. (*/)
(RRY)
