Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menggambarkan sebuah pemandangan politik yang kompleks dan penuh tantangan dalam dinamika Pilpres 2024. Dalam pernyataannya, Ganjar menyebutkan bahwa para pendukungnya di barisan eksekutif Pemerintahan Presiden Joko Widodo sedang menghadapi situasi yang rumit dan buntu dalam menjalankan strategi pemenangan Pilpres.
Usai menghadiri acara kampanye Hajatan Rakyat Yogyakarta di Alun-alun Wates, Kulon Progo, DIY, Ganjar menyampaikan bahwa timnya yang berada di berbagai struktur politik, mulai dari struktural partai politik pengusung, legislatif, hingga eksekutif, sedang berupaya menjalankan strategi pemenangan Pilpres sesuai dengan jalur masing-masing tanpa melanggar regulasi yang berlaku.
Namun, Ganjar menyoroti situasi yang mengalami kesulitan di ranah eksekutif. Menurutnya, para pendukungnya di eksekutif menghadapi situasi yang sulit, terutama setelah munculnya pernyataan dari Presiden Joko Widodo mengenai partisipasi presiden dan menteri dalam kampanye Pilpres.
BACA JUGA: PDIP dan Istana Kompak Tepis Isu Presiden Jokowi Minta Bertemu dengan Megawati
Ganjar menggambarkan bahwa para pendukungnya terjebak dalam situasi yang kompleks, terutama setelah pernyataan Jokowi tentang presiden dan menteri yang boleh memihak dan berkampanye selama mengikuti aturan dan tidak menggunakan fasilitas negara. Hal ini menimbulkan kebingungan di antara mereka, karena mereka dihadapkan pada instruksi netralitas sekaligus izin untuk berkampanye.
Merespons dinamika ini, Ganjar Pranowo menekankan pentingnya mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku dalam proses kampanye. Dia menyerukan kepada para kader yang berada di eksekutif untuk mengikuti aturan dengan cermat, terutama dalam hal berpartisipasi dalam kampanye. Ganjar menekankan bahwa menggunakan aturan yang benar adalah kunci utama untuk tidak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan.
Pernyataan Jokowi mengenai keterlibatan presiden dalam kampanye Pilpres telah menimbulkan berbagai reaksi dan kontroversi di kalangan partai politik dan masyarakat sipil. Banyak yang berharap agar Presiden Jokowi tetap netral dan tidak terlibat secara langsung dalam dinamika politik Pilpres 2024.
Dengan demikian, pernyataan dan dinamika politik yang berkembang menunjukkan bahwa Pilpres 2024 menjadi tantangan yang kompleks bagi semua pihak yang terlibat, termasuk para pendukung dan politisi di barisan eksekutif. Konsistensi, kepatuhan pada aturan, dan semangat untuk menjaga integritas demokrasi menjadi kunci untuk menghadapi dinamika politik yang kompleks ini dengan bijaksana dan bertanggung jawab. (*/)
(RRY)
