National Pemilu

Kontroversi Kenetralan ASN di Medan, Timnas AMIN Ambil Tindakan

Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Kota Medan dan sekaligus Sekretaris PGRI Kota Medan, Andy Yudhistira, mendapati dirinya terlibat dalam kontroversi setelah diduga mengajak para kepala sekolah untuk memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dalam Pilpres 2024. Video arahan tersebut menjadi perbincangan hangat dan mengundang perhatian Tim Kampanye Daerah (TKD) AMIN (Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar).

Tim hukum paslon nomor urut 1, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN), telah melaporkan masalah ini ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumut. Juru Bicara TKD AMIN Sumut, Tumpal Panggabean, menyatakan bahwa laporan tersebut sudah disampaikan oleh relawan yang didampingi tim hukum AMIN.

“Relawan kita sudah laporkan ke Bawaslu Sumut soal video pengarahan dukungan oleh ASN. Sudah dilaporkan dan didampingi oleh tim hukum TKD AMIN,” kata Tumpal.

Tumpal menyayangkan dugaan tindakan pejabat Dinas Pendidikan Medan yang mengarahkan dukungan ke pasangan Prabowo-Gibran. Pada dasarnya, aparatur sipil negara (ASN) seharusnya bisa menjaga netralitas, dan intervensi politik dari pihak manapun menjadi hal yang disayangkan.

BACA JUGA: Video Pembicaraan Pejabat di Batubara Viral, Diduga Arahan untuk Mendukung Pasangan Nomor Urut 2

“Ini, kan, hal-hal yang sangat kita sayangkan. Semua pihak harusnya netral harus mengambil posisi netral. Pengondisian itu bagian dari mengangkangi demokrasi,” ujarnya.

Tumpal berharap Bawaslu Sumut segera menindaklanjuti video viral tersebut, karena dugaan arahan dukungan kepada salah satu pasangan calon Pilpres yang dilakukan ASN kepada guru-guru dapat merusak demokrasi.

“Sejak awal pencalonan 02 membuat matinya perangkat rasa demokrasi itu. Kami minta Bawaslu tidak menutup mata atas video yang beredar tersebut. Kita juga minta seluruh masyarakat mengawasi jeli atas situasi seperti ini, kalau ada suarakan sampaikan. Kita sudah bentuk Tim hukum AMIN, jadi kami siap mendampingi siapapun masyarakat yang ingin melapor,” ungkap Tumpal.

Dalam video yang viral, Andy Yudhistira terlihat memberikan arahan kepada sejumlah orang dalam suatu ruangan tertutup. Dalam arahannya, ia menyebutkan bahwa Prabowo Subianto masih memiliki kekuasaan sebagai Menteri Pertahanan, sementara Gibran Rakabuming Raka adalah anak dari Presiden Jokowi. Selain itu, ia mengakui bahwa PGRI mengarahkan para kepala sekolah ke dunia politik.

Kadis Dik Medan, Benny Sinomba, yang juga dihadirkan dalam pertemuan itu, membantah bahwa pembahasan tersebut berkaitan langsung dengan Pilpres. Menurutnya, percakapan dalam video itu lebih terfokus pada persiapan rekrutmen CPNS 2024.

“Video itu sebenarnya terpotong. Karena saya sudah bertanya dengan beliau, beliau menyatakan itu hanya potongan kecil dan tidak semuanya masuk. Malah kegiatan besar untuk perekrutan CPNS tidak masuk,” ungkap Benny.

Benny juga menegaskan bahwa Andy Yudhistira tidak disuruh atau ditugaskan untuk mengarahkan para guru memilih pasangan Prabowo-Gibran. Sanksi yang akan dijatuhkan kepada Andy Yudhistira, menurut Benny, akan bergantung pada hasil pemeriksaan inspektorat.

Kontroversi ini semakin menambah gejolak di ranah politik menjelang Pemilihan Presiden 2024, sementara masyarakat menantikan tindak lanjut dari Bawaslu Sumut terkait laporan yang telah disampaikan. (*/)

(RRY)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...