Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) angkat bicara terkait dugaan tindakan kekerasan terhadap seorang pria yang membentangkan spanduk dukungan untuk capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, saat Presiden Joko Widodo melintas di daerah Gunungkidul, DIY.
Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman, menegaskan bahwa anggotanya tidak melakukan tindakan kekerasan dengan cara mendorong pria yang membentangkan spanduk. Dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan pada Rabu (31/1), Herman membantah adanya tuduhan tersebut.
Menurut Herman, Paspampres memiliki tugas dan fungsi dalam pengamanan fisik jarak dekat terhadap VVIP, termasuk Presiden RI. Namun, berdasarkan ketentuan yang berlaku, anggota Paspampres tidak terlibat dalam kejadian tersebut.
“Dalam video yang beredar, yang mendorong pria yang membentangkan spanduk adalah sosok laki-laki yang menggunakan baju sipil biasa,” ujar Herman.
Ia juga menjelaskan bahwa anggota Paspampres yang terlibat dalam pengamanan terlihat menggunakan seragam resmi, baik berupa baju tactical warna biru maupun seragam dinas TNI dari pengawalan bermotor.
BACA JUGA: Mahfud MD Hubungi Pratikno: Sinyal Pengunduran Diri?
Sebelumnya, sebuah video viral menunjukkan seorang pria membentangkan spanduk dukungan untuk Ganjar Pranowo saat Presiden Jokowi melintas di daerah Gunungkidul, DIY. Video tersebut memperlihatkan peristiwa di mana seorang pria mengenakan topi hitam dan jaket merah membentangkan spanduk bertuliskan dukungan untuk Ganjar Pranowo.
Namun, kejadian tersebut berujung pada ketegangan ketika seorang pria lain merebut spanduk tersebut dan membawanya pergi. Terlihat pula seorang pria lainnya yang berbaju hitam mengamankan pria pembawa spanduk ke pinggir jalan.
Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, membenarkan kejadian tersebut terjadi di depan Pasar Argosari, Wonosari, Gunungkidul, DIY, pada Selasa (30/1) siang, saat Presiden Jokowi melaksanakan kunjungan kerja.
Endah menegaskan bahwa pria yang membawa spanduk tersebut tidak dilepaskan. Insiden tersebut menunjukkan kompleksitas dalam kegiatan politik dan pengamanan di masa kampanye, serta pentingnya penegakan hukum dan ketertiban dalam setiap interaksi politik di masyarakat. (*/)
(RRY)