World

Penyebab Kecelakaan Pesawat Japan Airlines JAL516: Transkrip Komunikasi dan Lampu Runway Stop Bar yang Tidak Berfungsi

Pada Rabu (3/1), pesawat Japan Airlines (JAL516) mengalami kecelakaan dan terbakar saat mendarat di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo, Jepang. Seiring berjalannya waktu, penyebab kecelakaan tersebut mulai terungkap setelah Menteri Transportasi Jepang, Tetsuo Saito, merilis transkrip komunikasi antara menara pengontrol lalu lintas udara Bandara Haneda dengan JAL516 dan pesawat Japan Coast Guard.

Berdasarkan transkrip resmi, pesawat Japan Coast Guard, yang bertabrakan dengan JAL516, belum diizinkan untuk lepas landas. Saat kecelakaan terjadi, JAL516 hendak mendarat di Haneda setelah terbang dari Bandara New Chitose Hokkaido, sementara pesawat Japan Coast Guard bersiap terbang menuju Prefektur Niigata untuk mengirim bantuan bagi korban gempa.

Menurut transkrip menara lalu lintas udara Bandara Haneda, pesawat Japan Coast Guard baru diinstruksikan untuk “taxi” atau bergerak pelan ke jalur tunggu, bukan memasuki landasan pacu, dan belum mendapat izin lepas landas. Pada saat yang sama, JAL516 sudah mendapat izin untuk mendarat.

Namun, transkrip tersebut tidak mencatat persetujuan lepas landas yang jelas untuk pesawat Japan Coast Guard. Pesawat tersebut hanya diinstruksikan untuk “taxi” ke holding point. Dua menit kemudian, kedua pesawat bertabrakan di landasan pacu.

Hasil investigasi awal juga menunjukkan bahwa lampu peringatan pada landasan pacu atau runway stop bar tidak berfungsi saat insiden terjadi. Lampu ini dirancang untuk memberi tahu pesawat di holding point apakah sudah dapat memasuki landasan pacu untuk lepas landas atau tidak. Sebuah Notice to Airmen (NOTAM) di Bandara Haneda juga memberi peringatan bahwa lampu stop bar “tidak dapat digunakan” dari taxiway C1 hingga C14.

BACA JUGA: KBRI Tokyo Koordinasi dengan Pihak Otoritas Jepang Pasca Kebakaran Pesawat JAL 516 Airbus A350 di Bandara Haneda

Jalur taxiway C14 adalah jalur yang digunakan pesawat Japan Coast Guard menuju landasan pacu. Lampu peringatan yang tidak berfungsi ini dapat menjadi faktor tambahan yang memengaruhi kecelakaan.

Meskipun seluruh 379 penumpang dan kru JAL516 dievakuasi dengan selamat, lima dari enam kru pesawat Japan Coast Guard meninggal dunia. Sebuah konferensi pers oleh Dewan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB) menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung, dan rekaman penerbangan kedua pesawat sedang dianalisis.

Menteri Transportasi Tetsuo Saito menyebut bahwa insiden ini “masih diselidiki,” dan langkah-langkah pencegahan telah diambil untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan. Rekaman audio percakapan antara pilot dan menara kendali penerbangan menjadi fokus selanjutnya dalam penyelidikan ini.

Kecelakaan ini menyoroti pentingnya keselamatan dalam penerbangan dan perlunya evaluasi terhadap protokol komunikasi serta infrastruktur bandara untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan. (*/)

(RRY)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...