Politisi Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, telah mengambil keputusan kontroversial untuk mundur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keputusan tersebut diketahui berkaitan erat dengan pesan dari sang ayah, Sabam Sirait, yang mendirikan PDIP.
Dalam pengumuman pemutusannya, Ara menyampaikan bahwa keputusan ini didorong oleh keinginannya untuk mengikuti jejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang, menurutnya, mampu “memanusiakan” rakyat Indonesia. Ara menyatakan bahwa dirinya ingin mempertanggungjawabkan pesan dari sang ayah yang meminta untuk mendukung dan menjaga Jokowi karena dianggap baik dan benar.
“Mohon maaf sekali lagi kalau banyak kekurangan, Pak, saya kembalikan, kartu anggota ini. Memang betul Bapak saya pendiri PDI dan saya pertanggungjawabkan, karena dulu Bapak saya juga mengatakan jagalah, belalah, Pak Jokowi, karena dia baik dan benar. Jadi itu, Pak Utut, saya ngomong apa adanya, sesuai dengan hati saya,” ujar Ara.
BACA JUGA: Faisal Basri Ingatkan Sri Mulyani Cs untuk Tinggalkan Presiden Jokowi
Utut Adianto, Sekretaris Jenderal PDIP, merespons keputusan tersebut dengan menyatakan penghargaannya dan menghormati keputusan Ara. Utut juga berjanji untuk melaporkan hal ini ke jajaran pimpinan PDIP dalam waktu dekat.
Pada pertemuan selanjutnya, Ara mengakui bahwa dia sempat bertemu langsung dengan Presiden Jokowi sebelum mengumumkan keputusannya untuk mundur dari PDIP. Pertemuan tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta.
Ara membagikan foto pertemuan tersebut melalui akun Instagram @maruararsirait, di mana ia menyampaikan terima kasih kepada kader-kader PDIP yang telah mendukungnya selama ini. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, atas kesempatan berkontribusi di PDIP.
Keputusan Ara ini telah mengejutkan banyak pihak, dan perjalanan selanjutnya dari politisi ini akan menjadi sorotan masyarakat. Keberpihakan Ara pada Jokowi dan alasan di balik mundurnya dari PDIP akan menjadi perbincangan hangat dalam ranah politik Indonesia.