Cicalengka, Kabupaten Bandung, menjadi saksi tragedi kecelakaan kereta api yang mengguncang pagi Jumat (5/1). Dua kereta api, KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, terlibat dalam insiden tragis tersebut di jalur petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur pada pukul 06.53 WIB.
Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanepi, membenarkan kecelakaan tersebut, merinci bahwa dua kereta tersebut adalah KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya. Kecelakaan ini mengejutkan, menyebabkan kerusakan dan menimbulkan korban.
Polda Jawa Barat melaporkan bahwa ada 28 korban luka dalam insiden tersebut. Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo, mengungkapkan bahwa korban luka telah dilarikan ke RSUD Cicalengka untuk mendapat perawatan intensif.
“Korban luka-luka 28 orang dievakuasi ke RSUD Cicalengka,” ungkap Tompo dalam keterangannya.
Namun, kesedihan tak berhenti di situ. Tiga nyawa pun meregang dalam kecelakaan tersebut. Mereka adalah Julian Dwi Setiono, masinis KA KRD Lokal Padalarang Cicalengka; Ponisan, asisten masinis KA KRD Lokal Padalarang – Cicalengka; dan Andrian, pramugara KA Turangga.
Proses evakuasi korban dan pemadaman aliran listrik di kedua kereta masih berlanjut. Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo Wibowo, mengungkapkan bahwa pemadaman listrik dilakukan untuk mempermudah proses evakuasi.
“Kejadian tadi jam 6 pagi, dan sampai pukul 7 kita sudah lakukan kegiatan pemadaman listrik sehingga bisa evakuasi,” kata Kusworo Wibowo dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV.
Sampai saat ini, penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan ini. Semoga keluarga korban dan seluruh masyarakat dapat menghadapi tragedi ini dengan tabah, dan langkah-langkah keamanan di sektor transportasi dapat ditingkatkan demi mencegah kejadian serupa di masa depan. (*/)
(RRY)
