Pasangan Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Sebuah rekaman percakapan yang diduga melibatkan beberapa pejabat di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, tengah menjadi viral di media sosial. Rekaman ini menunjukkan pembicaraan yang membahas persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, dengan arahan untuk mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Akun @nasionalcorruption di platform TikTok menjadi sumber unggahan video tersebut pada Minggu (14/1). Dalam keterangan unggahan tersebut disebutkan, “Bocor, rekaman perbincangan antara Dandim Bupati, Kapolres, dan Kajari di Batubara.”
Dalam rekaman tersebut terdengar suara beberapa individu membahas strategi untuk memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2. Suara yang teridentifikasi dalam video memberikan arahan untuk mendukung pasangan tersebut di tingkat desa.
“Ya tambah-tambahkan lah, untuk kepala desa ini langsung aja kita diarahkan ke 02. Judul yang pertama. Tidak ada cerita lain, tidak ada alasan apapun menangkan 02 di desa masing-masing,” ujar suara dalam video tersebut.
BACA JUGA: Prabowo Sindir Capres Lain Goblok, Bawaslu Siap Dalami Pernyataan Tersebut
Selain itu, terdengar pula pembicaraan mengenai penggunaan dana desa sebesar Rp100 ribu untuk kepentingan Pilpres 2024. Pembicara menyampaikan bahwa upaya terkait masalah peluru sedang diupayakan dengan izin, dengan catatan dana desa sebesar Rp100 ribu akan digunakan untuk tujuan tersebut.
“Penggunaannya nanti Pj di situ. Kapolres di situ. Penggunaan untuk pilpres operasionalnya operasional mereka,” tambah suara dalam rekaman tersebut.
Pihak yang disebut dalam rekaman, termasuk TNI, Kapolres Batubara, Mabes Polri, dan Kejaksaan Agung, dengan tegas membantah keterlibatan mereka dalam percakapan tersebut. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Batubara, Amru Siregar, menyatakan bahwa rekaman tersebut adalah fitnah, dan Kapolres Batubara, AKBP Taufiq Hidayat Thayeb, menegaskan bahwa itu adalah hoaks.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, dan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Nugraha R Gumilar, juga memastikan bahwa rekaman tersebut tidak benar dan merupakan hoaks.
Meskipun demikian, Ketua Bawaslu Sumut, M. Aswin Diapari Lubis, menyatakan bahwa pihaknya telah memerintahkan Bawaslu Batubara untuk melakukan penelusuran awal terkait informasi tersebut. Netralitas aparat menjadi perhatian penting menjelang Pemilu dan Pilpres 2024, dengan beberapa laporan dugaan ketidaknetralan yang muncul di beberapa daerah. (*/)
(RRY)