Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) tengah mengoptimalkan pemanfaatan Bendungan Pengga, yang telah dibangun sejak tahun 1991-an, untuk mendukung kebutuhan air baku di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Langkah ini sejalan dengan kebijakan Operasi Pemeliharaan Optimalisasi dan Rehabilitasi (OPOR) yang dicanangkan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Menteri Basuki menekankan pentingnya pemeliharaan infrastruktur yang telah dibangun dengan baik agar manfaatnya dapat terjaga dengan maksimal. Dalam konteks ini, pembangunan bendungan dan embung sebagai tampungan air menjadi salah satu strategi konkret dalam mengatasi ancaman perubahan iklim, terutama menghadapi cuaca ekstrem.
“Pemerintah Indonesia harus memperbanyak tampungan air (reservoar) untuk menghadapi ancaman perubahan iklim (climate change). Kita utamakan bendungan agar di saat kemarau masih ada cadangan air yang cukup besar. Dan di musim hujan, mampu menjadi tampungan yang efektif menahan debit banjir,” ujar Menteri Basuki.
BACA JUGA: Perkuat Ekonomi Lokal, Kementerian PUPR Selesaikan Renovasi Pasar Sibolga Nauli, Sumut
Bendungan Pengga, yang terletak di Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, dimanfaatkan untuk mengalirkan air menuju KEK Mandalika dan daerah sekitarnya, termasuk kawasan Sirkuit Moto GP Mandalika. Air baku dari Bendungan Pengga dipompa melalui intake dengan sistem pompa berkapasitas 150 liter per detik.
Proyek ini melibatkan pembangunan dua booster pump untuk mengangkat air baku ke KEK Mandalika, mengingat elevasi KEK yang lebih tinggi dari Bendungan Pengga. Selain itu, pembangunan jaringan pipa HDPE sepanjang 24,150 km telah diselesaikan pada tahun 2022 untuk mendistribusikan air ke area yang dituju.
Bendungan Pengga, dengan volume 21 juta m3, telah berperan sebagai penyedia air irigasi pertanian dan air baku bagi masyarakat Lombok Tengah sejak awal pembangunannya. Kini, dengan optimalisasi yang dilakukan, peranannya semakin vital dalam memenuhi kebutuhan air baku di KEK Mandalika.
Selain itu, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, Ditjen SDA, juga telah menyelesaikan pembangunan kolam retensi sebagai bagian dari upaya pengendalian banjir di sekitar Sirkuit MotoGP Mandalika. Kolam retensi dan saluran air yang dibangun di sekitar sirkuit bertujuan untuk menampung air hujan dan mengalirkannya ke muara sungai, mengurangi risiko genangan air dan banjir.
Dengan langkah-langkah ini, PUPR berkomitmen untuk menghadirkan infrastruktur yang tidak hanya berdaya guna, tetapi juga berkelanjutan, menjawab tantangan perubahan iklim dan mendukung pembangunan kawasan strategis seperti KEK Mandalika untuk masa depan yang lebih baik. (*/)
(RRY)