Government National

Berhasil Berikan Pelatihan Inklusif untuk Jutaan Orang di 2023, Program Prakerja Resmi Lanjut di 2024

Program Prakerja, yang diluncurkan pada tahun 2020, telah menjadi ikon keberhasilan Pemerintah dalam meningkatkan keterampilan dan daya saing masyarakat Indonesia di pasar kerja. Dengan memberikan manfaat kepada lebih dari 17,5 juta masyarakat di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia, Prakerja menjadi tonggak penting dalam upaya menciptakan ekosistem pelatihan yang inklusif dan efektif.

Selama lebih dari tiga tahun, Program Kartu Prakerja telah membuka pintu akses pelatihan bagi berbagai lapisan masyarakat, dengan 51% peserta perempuan, 48% berasal dari daerah miskin ekstrem, 2% dari kabupaten/kota tertinggal, dan 3% dari penyandang disabilitas. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk memastikan inklusivitas dalam kesempatan berpelatihan.

Pada tahun 2023, Program Prakerja kembali beroperasi dengan skema normal dan berkolaborasi dengan 245 Lembaga Pelatihan untuk menyediakan lebih dari 1.216 pelatihan, mulai dari pelatihan tatap muka hingga webinar, yang mencakup berbagai kategori seperti greenskills dan digital, termasuk Artificial Intelligence (AI). Dengan adanya beragam pelatihan ini, Prakerja mendukung hilirisasi dan mempersiapkan peserta untuk menghadapi tuntutan pasar kerja yang semakin kompleks.

BACA JUGA: Menko Airlangga: Digitalisasi Menjadi Salah Satu Andalan Mesin Pertumbuhan Ekonomi Baru Bagi Ketahanan Ekonomi Mendatang

Hasil evaluasi Program Prakerja pada tahun 2023 menunjukkan dampak positif yang signifikan. Angka kepesertaan melebihi target awal sebesar 14,29%, sementara studi dari ADB menegaskan peningkatan peluang kerja hingga mencapai 95%. Penelitian lain seperti studi Presisi juga mengungkapkan peningkatan pendapatan peserta hingga 17%-21% dibandingkan dengan non-penerima.

Dalam Rapat Komite Cipta Kerja yang baru-baru ini diadakan, terungkap bahwa Program Prakerja akan terus diperkuat di tahun 2024. Langkah-langkah strategis termasuk peningkatan kolaborasi dengan lebih banyak pihak, perluasan jangkauan ke daerah terpencil, dan peningkatan kualitas pelatihan. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah moda pelatihan tambahan yang mendukung fleksibilitas, seperti moda asynchronous, yang memungkinkan pembelajaran mandiri dengan alur yang telah ditentukan.

Pemerintah meyakini bahwa dengan langkah-langkah tersebut, Program Prakerja akan semakin bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dalam meningkatkan keterampilan dan persaingan di pasar kerja global. Dengan dibukanya gelombang baru penerima Prakerja pada tahun 2024, dengan target peserta sebanyak 1,148 juta, Pemerintah berharap agar lebih banyak masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan kompetensi.

Visi Indonesia 2045 sebagai negara maju juga menjadi dorongan bagi kelanjutan Program Prakerja. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan pentingnya persiapan SDM yang tangguh melalui pelatihan upskilling dan reskilling. Melalui Prakerja, Pemerintah berupaya memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

BACA JUGA: Pemerintah, KEK Kendal, dan Lembaga Pendidikan Berkolaborasi Tunjukkan Komitmen dalam Pengembangan SDM melalui Program Link & Match

Pendaftaran Program Prakerja telah dibuka sejak awal tahun 2024, dan diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya secara maksimal. Program ini bukan hanya tentang peluang kerja, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kokoh bagi masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia. Dengan kolaborasi antara Pemerintah, lembaga pelatihan, dan sektor swasta, Prakerja menjadi momentum penting dalam menciptakan angkatan kerja yang kompeten dan berdaya saing. (*/)

(RRY)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...