Ekonom senior INDEF, Faisal Basri, mengemukakan dugaannya bahwa sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum bersedia untuk mundur karena ada pihak yang ‘menyandera’ mereka dengan kasus hukum.
Sebelumnya, Faisal Basri telah menyebutkan bahwa beberapa menteri di kabinet Jokowi siap untuk mundur karena tidak sejalan dengan kebijakan yang diambil. Beberapa di antaranya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Basuki Hadimuljono.
Menurut Faisal, keengganan para menteri untuk mundur bisa dikaitkan dengan pendekatan yang dilakukan oleh tim yang terkait dengan Jokowi.
“Ini tidak ada hubungan dengan Sri Mulyani. Tapi ada beberapa menteri yang naga-naganya mau mundur, didatangi. Gitu,” ujar Faisal di Hotel Manhattan, Jakarta, pada Senin (5/2).
Faisal menjelaskan bahwa tim yang mendatangi para menteri tersebut secara implisit “menyandera” mereka agar tidak mundur dengan mengungkit kasus hukum yang mungkin menimpa mereka.
“Ibaratnya, sejumlah menteri yang ada naga-naganya mau mundur, didatangi oleh tim, ‘nih, sudah selesai nih kasus hukumnya’. Inilah politik jahat Jokowi, menyandera,” tandas Faisal.
Isu tersebut telah menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial, dimana sebagian netizen menilai bahwa keputusan menteri untuk tetap bertahan dalam kabinet Jokowi terkait dengan tekanan politik yang terjadi di belakang layar.
BACA JUGA: Faisal Basri Ingatkan Sri Mulyani Cs untuk Tinggalkan Presiden Jokowi
Faisal Basri sebelumnya telah mengkritik kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi, terutama terkait dengan masalah utang. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Jokowi, utang Indonesia telah mencapai angka yang sangat tinggi, mencapai sekitar Rp8 kuadriliun. Ia juga memperkirakan bahwa bila pemerintahan Prabowo dilanjutkan, utang Indonesia dapat meningkat menjadi dua kali lipat dari jumlah tersebut.
Sementara itu, dalam konteks keberadaan Sri Mulyani, Faisal mengklaim bahwa mendengar kabar bahwa Sri Mulyani paling siap untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Meskipun isu tentang pengunduran diri menteri telah mencuat, Kepala Staf Presiden Moeldoko membantah klaim bahwa 15 menteri siap mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Menurut Moeldoko, suasana di ruang rapat kabinet terlihat baik-baik saja, tanpa ada tanda-tanda ketegangan atau masalah internal yang serius. (*/)
(RRY)