World

Israel dan Hizbullah Terus Saling Serang

Israel dan Hizbullah terlibat dalam pertukaran serangan, memperburuk situasi di kawasan yang sudah lama tegang. Serangan tersebut terjadi di tengah upaya gencatan senjata dan seruan dari PBB untuk mengakhiri kekerasan di wilayah tersebut.

Serangan dimulai ketika Israel menggempur kawasan dekat Baalbaek, Lebanon Timur, melewati wilayah perbatasan biasa. Dua anggota Hizbullah dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Tentara Israel mengklaim bahwa serangan mereka ditujukan pada pertahanan udara Hizbullah setelah Hizbullah menjatuhkan drone Israel.

Hizbullah, sebagai balasan, menyerang “pangkalan kendali udara Meron” dengan roket dari beberapa peluncur. Meskipun roket tersebut tidak menimbulkan korban atau kerusakan pada pangkalan Israel, jet tempur Israel melakukan serangan balasan dengan menghancurkan “situs militer” dan “infrastruktur militer” milik Hizbullah.

BACA JUGA: Serukan ‘Free Palestine’ Pilot Militer AS Lakukan Aksi Bakar Diri di Depan Kedutaan Israel

Sebagai tanggapan lanjutan, Hizbullah kembali menargetkan pangkalan kendali udara yang sama dan beberapa posisi militer Israel pada Selasa malam. Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) memberikan peringatan terkait “pergeseran dalam baku tembak” dan “perluasan serta intensifikasi serangan.”

Peristiwa ini memicu keprihatinan dari UNIFIL, yang menekankan bahwa “kejadian baru-baru ini berpotensi membahayakan solusi politik terhadap konflik ini.” Pasukan tersebut mendesak semua pihak yang terlibat untuk menghentikan permusuhan dan memberikan ruang bagi solusi politik dan diplomatik.

Sejak Israel melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober, Hizbullah telah merespons dengan serangan ke wilayah yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu. Hizbullah mengklaim serangannya sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina dan untuk membantu Hamas.

Situasi ini menunjukkan eskalasi ketegangan di kawasan yang sudah lama konflik, meningkatkan keprihatinan akan dampaknya terhadap upaya pencarian solusi politik yang telah lama diupayakan. Konflik lintas batas sejak Oktober 2023 telah menelan korban jiwa dari kedua pihak, termasuk warga sipil dan militer, menambah kerumitan pada kondisi kawasan tersebut.

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...