Pemilu World

Pengamat Asing Prediksi Nasib Indonesia Apabila Dipimpin Prabowo Subianto

Pengamat kajian politik dan keamanan internasional dari Universitas Murdoch, Ian Wilson, menggambarkan potret masa depan Indonesia jika Prabowo Subianto memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Opini yang dituangkan dalam artikel bertajuk “An election to end all election?” yang dirilis di situs Fulcrum pada Selasa (30/1), memberikan gambaran yang menggugah.

Menurut Wilson, jika Prabowo mampu mempertahankan popularitasnya sebagaimana yang dilakukan oleh Jokowi, dia mungkin akan mengambil langkah-langkah otoriter yang berani, termasuk memperjuangkan pembatalan amandemen konstitusi pasca tahun 1999 dan mengakhiri pemilihan langsung.

Pada Mei 2023, publik sempat dihebohkan dengan wacana sistem proporsional tertutup dalam pemilu. Namun, banyak pihak menolak wacana ini, termasuk delapan fraksi partai politik di DPR.

Sistem proporsional tertutup ini, menurut Wilson, adalah upaya Gerindra untuk mengembalikan sistem berdasarkan UUD 1945 versi asli. Gerindra menolak arah reformasi liberal demokratis dan menginginkan sistem politik yang lebih konservatif.

Pembatalan amandemen konstitusi yang mendukung pemilu demokratis, perlindungan hak asasi manusia, dan batasan masa jabatan presiden menjadi salah satu tujuan Prabowo, menurut Wilson.

BACA JUGA: Anies Baswedan Tempati Posisi Pertama Survei Bloomberg

Wilson juga menyoroti rekam jejak Prabowo pada tahun 2014, ketika dia memimpin koalisi parlemen multi-partai yang mengesahkan RUU Pilkada. RUU itu memungkinkan kepala daerah termasuk gubernur ditunjuk oleh parlemen atau seperti sebelum tahun 2005.

Di pilpres 2024, Prabowo memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. Gibran, melalui pengecualian dari Mahkamah Konstitusi, bisa maju sebagai cawapres meskipun berusia di bawah 40 tahun.

Menurut Wilson, terdapat kecenderungan untuk pemerintahan tanpa oposisi di masa kepresidenan Prabowo. Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran, terdiri dari beberapa partai politik besar di Indonesia.

Wilson menilai bahwa dalam skenario semacam itu, proses inti demokrasi seperti pemilu masih bisa dipertahankan, namun, potensi untuk perubahan substantif mungkin akan hilang.

Demikianlah, pandangan Ian Wilson memberikan gambaran tentang dinamika politik Indonesia yang mungkin akan terjadi jika Prabowo Subianto memenangkan Pilpres 2024. Tantangan dan perubahan besar tampak mengintai di masa depan politik Indonesia. (*/)

(RRY)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...