Transformasi ekonomi menjadi sebuah keharusan bagi Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 dan keluar dari jebakan middle income trap. Untuk mewujudkan hal ini, pemerintah Indonesia telah merumuskan strategi baru dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, yang melibatkan pemberdayaan sektor UMKM dan koperasi sebagai salah satu pendorong utama ekonomi kerakyatan.
Pada tanggal 7 Februari, di Hotel Borobudur, Jakarta, diselenggarakan acara sosialisasi Buku Pedoman Umum Governansi Koperasi Indonesia (PUG-KOPIN) oleh Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG). Acara ini menjadi panggung bagi para pemangku kepentingan untuk membahas pentingnya koperasi dalam mewujudkan visi Indonesia yang lebih gemilang.
Sebagai perwakilan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menegaskan bahwa tahun 2024 merupakan titik penentu dalam perjalanan menuju visi Indonesia Emas 2045. Pada tahun ini, kebijakan-kebijakan strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJPN) akan ditetapkan, menandai tonggak penting dalam upaya transformasi ekonomi Indonesia.
BACA JUGA: Timpora DKI Jakarta Bangun Sinergi Guna Deteksi Dini Gangguan Keamanan dalam Masa Pemungutan Suara
Sesmenko Susiwijono juga menyoroti pertumbuhan volume usaha koperasi di Indonesia yang mengalami peningkatan signifikan, mencapai 8,51% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total mencapai sekitar Rp182,35 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi telah menjadi kekuatan ekonomi yang patut diperhitungkan.
Tidak hanya dari segi volume usaha, kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia juga meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2020 dan 2021, koperasi memberikan kontribusi sebesar 6,20% dari PDB negara. Ini menunjukkan potensi besar koperasi dalam memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.
Pentingnya peran koperasi dalam mengembangkan berbagai sektor bisnis, seperti pertanian, perkebunan, dan peternakan, menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas ekonomi nasional. Namun, untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan perbaikan dalam ekosistem koperasi dan tata kelola yang baik.
Dalam konteks tersebut, PUG-KOPIN diharapkan dapat menjadi pedoman bagi koperasi di Indonesia dalam menjalankan praktik governansi yang baik. Penerbitan PUG-KOPIN oleh KNKG menjadi tonggak penting dalam membangun koperasi yang lebih kuat dan mandiri, sesuai dengan amanat UUD 1945.
BACA JUGA: Menteri Basuki Hadimuljono: Indonesia Berkomitmen pada Pengelolaan Air Global
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki serta para pemimpin KNKG dan perwakilan dari asosiasi dan koperasi turut hadir dalam acara tersebut, menandakan komitmen bersama dalam memajukan peran koperasi dalam perekonomian nasional.
Dengan adanya kesadaran akan pentingnya koperasi dalam transformasi ekonomi Indonesia, diharapkan bahwa langkah-langkah yang diambil melalui PUG-KOPIN akan mendorong koperasi untuk menjadi tulang punggung perekonomian nasional, sesuai dengan semangat Pancasila dan UUD 1945. (*/)
(RRY)