Menparekraf Sandiaga Uno dengan jas PPP (Foto: Kompa.com/Tatang Guritno)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, telah memberikan sinyal kuat akan bergabung kembali dalam kabinet pemerintahan setelah Pemilu 2024. Sebagai Ketua Bapilu DPP PPP, Sandiaga menegaskan bahwa PPP merupakan partai pendukung pemerintah dan selalu mendukung program-program yang dijalankan oleh pemerintah.
Dalam pernyataannya di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (26/2), Sandiaga Uno menggarisbawahi bahwa PPP secara konsisten berada dalam koalisi pemerintah, dengan posisi strategis di dalamnya. Sejumlah kader PPP telah menduduki posisi penting dalam pemerintahan, termasuk Sandiaga Uno sendiri sebagai Menparekraf, Suharso Monarfa sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Saiful Rahmat Dasuki sebagai Wakil Menteri Agama.
Sandiaga menjelaskan bahwa keputusan PPP untuk tetap menjadi bagian dari pemerintahan atau menjadi oposisi akan dibahas dalam forum rapat pimpinan nasional (Rapimnas). Namun, secara pribadi, Sandiaga menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam membangun bangsa dan menyumbangkan pengalamannya dalam pemerintahan.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Presiden, Siapa Oposisinya?
Selain itu, Sandiaga Uno juga menegaskan harapannya terhadap Menparekraf periode 2024-2029 untuk mampu mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia menjadi lebih baik. Target yang ditetapkan adalah meningkatkan nilai tambah ekonomi kreatif Indonesia hingga mencapai Rp1.700 Triliun. Baginya, ekonomi kreatif dan pariwisata menjadi lokomotif utama dalam transformasi ekonomi Indonesia menuju Indonesia emas 2045.
Sementara itu, hasil real count KPU menunjukkan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, memperoleh suara tertinggi dengan potensi kemenangan satu putaran. Meskipun demikian, hasil resmi dan final pemilu masih menunggu penghitungan suara yang lengkap dari KPU.
Dengan arah politik yang diambil oleh PPP dan sinyal yang diberikan oleh Sandiaga Uno, peran partai ini dalam dinamika politik pasca-Pemilu 2024 akan menjadi perhatian utama dalam pembentukan kabinet dan kebijakan pemerintahan yang akan datang. (*/)
(RRY)
