Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, memberikan pernyataan yang mengundang perhatian terkait kemungkinan posisinya sebagai oposisi dalam pemerintahan berikutnya, jika dirinya tidak berhasil memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Meskipun hasil resmi pilpres belum diumumkan, Anies Baswedan belum menegaskan secara langsung bahwa ia akan mengambil posisi sebagai oposisi. Namun, ia menegaskan bahwa prinsipnya adalah bahwa kubu yang kalah dalam pemilu harus berada di luar pemerintahan.
“Bila menang, berada di dalam pemerintahan. Bila tidak menang, maka berada di luar pemerintahan. Kedua-duanya sama-sama penting,” ujar Anies Baswedan ketika ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Rabu (13/3).
BACA JUGA: Prabowo Subianto Presiden, Siapa Oposisinya?
Pernyataan ini sejalan dengan apa yang telah disampaikan Anies sebelumnya dalam debat Pilpres 2024 perdana pada 12 Desember tahun lalu. Saat itu, Anies telah menyampaikan bahwa penting untuk memiliki ketahanan dalam berada di posisi oposisi.
Anies juga menjelaskan mengapa dirinya tidak memberikan jawaban tegas terkait kemungkinan menjadi oposisi pasca Pilpres 2024. Ia menyatakan bahwa proses Pilpres 2024 belum selesai, dan ia ingin menunggu hasil resmi sebelum membuat keputusan yang lebih pasti.
Sebelumnya, pada Selasa (12/3), Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah melakukan rekapitulasi terhadap 16 provinsi di Indonesia. Proses rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 sendiri dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024, sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022.
Pernyataan Anies Baswedan ini menjadi perhatian tersendiri dalam dinamika politik pasca-Pilpres 2024. Publik akan terus mengawasi perkembangan selanjutnya, termasuk sikap Anies dan pihak lain terkait hasil resmi Pilpres 2024 dan posisi politik yang akan diambil. (*/)
(RRY))
