National Pemilu

Gagal Nyaleg: KD Merasa Sedih Karena Keterwakilan Perempuan Berkurang

Prime Time bersama Arlingga Panega dan Indy Rahmawati kali ini kedatang salah satu tamu spesial. Seorang diva Indonesia, super-mom, dan tentunya juga anggota legislatif Indonesia, yaitu Krisdayanti.

Krisdayanti yang saat ini masih menjabat sebagai anggota DPR di Komisi IX mewakili PDIP pun saat dihubungi oleh tim Prime Time tengah melakukan kunjungan kerja ke pasar. Kunjungan kerja ini pun menurut KD merupakan kegiatan rutin dari Komis IX yang tugas pengawasannya sidak ke pasar modern BSD.

“Kita di Komisi IX tugas pengawasannya memang ke pasar. Karena di pasar kan masih banyak yang pakai borak, terus pakai warna pakaian dan lain-lain kan masih banyak temuannya gitu.” ujar KD

Namun, pada akhirnya bisa dibilang sidak pasar ini menjadi sidak terakhir KD. Karena, periode ini merupakan periode terakhir KD menjabat sebagai anggota DPR RI.

Perasaan KD Setelah Akan Meninggalkan Senayan

Saat ditanyai oleh Angga dan Indy mengenai perasaan KD yang sebentar lagi akan meninggalkan kursi DPR RI. KD merasa dirinya sudah siap, terlebih menurut dirinya, sudah sejak kecil dirinya menghadapi sebuah kontestasi. Namun, bagi KD, pengalamannya di DPR RI pada akhirnya memberikannya pengalaman dalam mengemban ‘kekuasaan’. Menurutnya, berbeda dengan dunia hiburan, ketika masuk sebagai anggota DPR RI dirinya memiliki kekuasaan untuk membuat kebijakan, menjalan fungsi legislasi, dan mengawasi program-program dari pemerintah.

“Karena di politik ini, dengan kita memiliki kesempatan dalam masa jabatan, kita lebih memiliki kuasa untuk berperan. Artinya, dengan segala kebijakan, dengan tugas pokok, dan fungsi kita denga membuat legislasi, terus menjadi pengawas dari program-program pemerintah.” ujar KD

Kekuasaan ini lah yang akhirnya KD manfaatkan untuk membantu warga dan masyarakat sekitar. Menurutnya, selama kurun waktu 30 tahun di dunia hiburan, dirinya tidak punya kesempatan untuk turun langsung mendengarkan aspirasi warga dan menolong mereka.

Berkurangnya Keterwakilan Perempuan

Dengan gagalnya KD menuju Senayan, perasaan sedih KD lebih didasari oleh hilangnya representasi perempuan di dapilnya. Menurut keterangan KD, di Malang Raya keterwakilan perempuan sudah tidak ada.

“Kesedihan yang mendasar buat saya karena keterwakilan perempuan berkurang. Di Malang Raya bahkan nggak ada.” jelas KD.

Padahal, menurut KD, keterwakilan perempuan di legislatif terutama di Kota Malang sangat dibutuhkan. KD menjelaskan di Malang isu stunting, kematian ibu anak, kesejateraan ibu anak masih menjadi isu yang terjadi. Sehingga, dengan berkurangnya keterwakilan perempuan KD merasa penyelesaian isu-isu tersebut bisa saja menghadapi hambatan.

Mungkin saat ini KD memang tidak bisa membantu masyarakat melalui perannya sebagai anggota legislatif. Namun, tentunya KD akan terus membantu masyarakat melalui berbagai cara lain yang tidak harus melalui fungsi legislatif. (*/)

(RRY)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...