Government National

Menparekraf Dorong Potensi Pariwisata Indonesia Tengah dan Timur

Pariwisata memiliki peran vital dalam menggerakkan ekonomi suatu negara, terutama di Indonesia yang kaya akan keindahan alam dan warisan budaya. Dalam upaya mengoptimalkan potensi pariwisata di wilayah Indonesia Tengah dan Timur, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) telah menginisiasi serangkaian langkah strategis. Salah satunya adalah melalui kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pengembangan Destinasi Pariwisata Wilayah II yang diselenggarakan pada tanggal 4-5 Maret 2024 di Claro Hotel Makassar, Sulawesi Selatan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan bahwa tujuan utama dari rapat koordinasi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang kebijakan dan strategi pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif. “Juga memperkuat jejaring koordinasi dan sinkronisasi pusat dan daerah, serta mengembangkan strategi, metode dan aksi kolaboratif dalam pengembangan destinasi dan ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga.

Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto, menyoroti pentingnya tahun 2024 sebagai tahun evaluasi dalam mencapai target RPJMN periode 2020-2024. Dia juga menekankan pentingnya masa transisi ke RPJMN berikutnya, yaitu periode 2025-2029, serta upaya mengawal capaian Indonesia emas melalui RPJPN 2025.

BACA JUGA: Pandangan Sandiaga Uno Terhadap Konser Taylor Swift Terhadap Ekonomi Kreatif Indonesia

Berdasarkan Rancangan Teknokratik RPJMN 2025-2029, strategi pengembangan kepariwisataan nasional akan berfokus pada beberapa kawasan strategis, termasuk Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, dan lainnya. Sementara itu, untuk pengembangan ekonomi kreatif, fokus diberikan pada 12 kawasan prioritas di berbagai provinsi di Indonesia.

“Dalam arah kebijakan rancangan teknokratik tersebut, untuk pariwisata disebutkan pula bahwa salah satu target yang ingin dicapai adalah pembangunan destinasi pariwisata berkualitas sesuai preferensi pasar yang berkembang ke arah pariwisata berkelanjutan dan pariwisata regeneratif,” ungkap Hariyanto.

Inspektur Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Bayu Aji, menambahkan bahwa meskipun pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masih berlangsung pasca pandemi COVID-19, namun telah terjadi peningkatan yang signifikan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 98,3 persen pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Rakornis tersebut juga dihadiri oleh berbagai pihak terkait, seperti Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf/Baparekraf, Bambang Cahyo Murdoko; Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Titik Lestari; Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Sri Utari Widyastuti; Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Oneng Setya Harini; Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi; serta para Kepala Dinas Pariwisata Provinsi/Kabupaten/Kota se-Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan terkait, diharapkan potensi pariwisata di wilayah Indonesia Tengah dan Timur dapat dikembangkan secara optimal, memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, serta kesejahteraan masyarakat setempat.

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...