Dari Menara Imperium Kuningan, Jakarta Selatan, Prime Time kali ini akan menyelidiki kondisi di Gaza. Bersama dengan Angga dan Indy yang akan berbincang dengan seorang tokoh yang telah lama berada di Gaza, Muhammad Hussein, atau yang dikenal dengan sebutan Hussein Gaza.
Hussein Gaza telah menghabiskan 12 tahun di Gaza sejak 2011 hingga 2023. Awalnya, ia pergi sebagai bagian dari Konvoy Asia to Gaza, sebuah misi kemanusiaan yang bertujuan untuk menembus blokade Gaza. Sejak itu, Hussein terlibat dalam kegiatan jurnalistik dan kemanusiaan di Gaza.
Pulang ke Indonesia baru-baru ini setelah 12 tahun, Hussein bercerita tentang pengalamannya di Gaza. Selama tinggal di sana, ia menyaksikan tiga agresi militer yang menghantam Gaza pada tahun 2012, 2014, dan 2021. Meskipun Gaza terus menerima serangan brutal, Hussein menolak untuk dievakuasi, memilih untuk tetap berada di sana dan melaporkan situasi yang terjadi.
Namun, pada tahun 2023, situasinya berubah. Israel tidak lagi menyebut serangan mereka sebagai opresi militer, tetapi menyatakan status perang terhadap Gaza. Ini menandai perubahan yang signifikan dalam intensitas konflik.
Hussein menceritakan betapa sulitnya hidup di Gaza selama konflik. Internet dan listrik menjadi barang langka, dengan hanya sedikit sumber daya yang tersedia untuk digunakan. Meskipun demikian, Hussein tetap berusaha untuk melaporkan keadaan di Gaza kepada dunia luar.
BACA JUGA: 12.300 Anak-Anak Meninggal Sejak Gempuran Israel di Palestina
Kisahnya menggambarkan ketegangan yang terus meningkat di Gaza, terutama menjelang bulan Ramadan. Pernyataan kontroversial dari Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu, yang menyatakan bahwa bulan Ramadan harus dihapus, menimbulkan kekhawatiran dan ketegangan di kalangan masyarakat Muslim, termasuk di Gaza.
Hussein menekankan pentingnya bantuan kemanusiaan untuk Gaza, terutama selama bulan Ramadan. Meskipun situasinya sulit, Hussein dan timnya berkomitmen untuk menyediakan bantuan makanan dan kebutuhan pokok bagi warga Gaza yang terdampak konflik.
Sebagai upaya membantu Gaza, Hussein juga membagikan informasi mengenai rekening donasi untuk bantuan kemanusiaan. Melalui kerja keras dan komitmen yang tak kenal lelah, Hussein berharap dapat memberikan dukungan yang diperlukan bagi warga Gaza yang sedang berjuang.
Kisah Hussein Gaza mengingatkan kita akan penderitaan yang dialami oleh penduduk Gaza dan pentingnya solidaritas kemanusiaan dalam mengatasi konflik dan penderitaan manusia di seluruh dunia. Semoga upaya kemanusiaan Hussein dan orang lain dapat memberikan harapan bagi Gaza dan membawa perubahan yang positif bagi masa depan yang lebih baik. (*/)
(RRY)