Prime Time bersama Indy Rahmawati dan Arlingga Panega kali ini kedatangan Ahmad Doli Kurnia, atau yang akrab disapa Kang Doli, merupakan salah satu tokoh penting dalam Partai Golkar. Sebagai Wakil Ketua Umum, dia memiliki peran strategis dalam mengemban visi dan misi partai. Kang Doli hadir untuk membahas beberapa isu terkini yang tengah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Salah satu topik yang dibahas adalah terkait dengan dinamika internal partai dan peranannya dalam konteks politik nasional.
Salah satu poin penting dalam pembicaraan adalah terkait dengan pernyataan yang berkembang bahwa pimpinan partai, yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto, meminta jatah lima kursi menteri. Kang Doli menjelaskan bahwa dalam sistem presidensial seperti yang dimiliki oleh Indonesia, pembentukan kabinet sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden. Meskipun demikian, komunikasi antara presiden terpilih dan partai politik pendukungnya dalam menyusun kabinet merupakan hal yang lazim terjadi.
“Kita ini kan, pemerintahnya kan sistim presidensial. Nah, jadi dalam menyusun kabinet itu, itu sepenuhnya hak prerogatifnya presiden. Nah, biasanya presiden terpilih itu pasti akan berkomunikasi, diskusi dengan Ketua Umum-ketua umum atau partai-partai politik pengusungnya dalam menyusun kabinet.” jelas Kang Doli
Pernyataan tersebut sebenarnya lebih kepada permintaan yang dikoreksi daripada permintaan yang sebenarnya. Ini menjadi bagian dari suasana silaturahim internal partai dan bukanlah suatu keputusan formal yang telah dibahas secara mendalam.
“Jadi kemarin waktu di Bali itu, itu kan ada pertemuan internal Golkar. Kita buat acara silaturahim, terus kemudian kita menyatakan rasa syukur lah. Rasa syukur bahwa kita Golkar, alhamdulillah memperoleh hasil yang cukup signifikan dalam pemilu kemarin.” tambah Kang Doli
Dalam konteks perolehan suara dan kontribusi Partai Golkar dalam pemilihan umum, Kang Doli menyampaikan bahwa meskipun ada survei yang menyebutkan potensi penurunan dukungan bagi Golkar, namun pada kenyataannya, partai ini mampu memperoleh hasil yang cukup signifikan. Hal ini juga menunjukkan adanya proses regenerasi dalam partai, dengan masuknya generasi muda yang mampu berkontribusi secara positif dalam pembangunan negara.
Perbincangan dengan Kang Doli tidak hanya mengangkat isu-isu politik aktual, tetapi juga mengungkapkan komitmen Partai Golkar dalam menjalankan peran politiknya dengan baik, baik dalam konteks internal maupun eksternal. Dengan adanya transparansi dan komunikasi yang baik antara pimpinan partai dan masyarakat, diharapkan bahwa Partai Golkar akan terus menjadi salah satu kekuatan politik yang relevan dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara. (*/)
(RRY)