Business Government

Kementerian PUPR dan FAO Bahas Kolaborasi Tata Kelola Air dan Pertanian

Bali – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan bilateral dengan Director Land and Water Division Food and Agriculture Organization atau Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Lifeng Li di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (24/5/2024). Pertemuan tersebut merupakan agenda bilateral terakhir Basuki selama perhelatan World Water Forum ke-10 yang diselenggarakan di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Pada pertemuan tersebut, Pemerintah Indonesia dan FAO saling berbagi pengalaman terkait program-program pengelolaan air pertanian yang lebih baik dalam meningkatkan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, pertanian berkelanjutan.

Basuki menyampaikan apresiasi kepada delegasi FAO yang turut serta dalam perhelatan World Water Forum di Bali. Forum Air Dunia ini menjadi wadah untuk berbagi wawasan, pengalaman dan pengetahuan untuk memajukan pengelolaan air pertanian dalam upaya untuk mencapai keamanan air dan pangan di setiap negara secara berkelanjutan dengan memperhatikan lingkungan.

Pada diskusi tersebut, Basuki menceritakan di Indonesia setidaknya ada 15 danau masuk kategori kritis yang salah satunya disebabkan karena sistem pertanian yang kurang baik di kawasan hulu. Misalnya pertanian jagung yang ditanam di wilayah hulu danau dan diberikan pupuk. Pada saat hujan, pupuknya larut, kemudian masuk ke badan-badan air atau sungai dan kebawa ke danau. Untuk itu pentingnya merevitalisasi danau dalam memajukan air konservasi serta mempertahankan akses berkelanjutan terhadap air baku.

Dalam mendukung produktivitas pertanian di Indonesia, selama periode 2015-2023 Kementerian PUPR telah menyelesaikan dan meresmikan 42 dari 61 yang dibangun hingga 2024. Dengan selesainya 61 bendungan tersebut akan meningkatkan luasan irigasi seluas 363 ribu hektare dan berpotensi meningkatkan produksi padi menjadi 2 juta ton per tahun.

Selain itu Kementerian PUPR juga membangun dan merehabilitasi jaringan irigasi dengan total target selama tahun 2015 –2024 bertambah menjadi 1,2 juta hektare dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 4,4 juta hektare. (Redaksi)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...