Banyuwangi – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono bersama Ibu Kartika Basuki Hadimuljono menghadiri acara Banyuwangi Ethno Carnival 2024 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (13/7/2024). Hadir dalam acara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Azwar Anas, dan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.
Basuki menyampaikan ucapan Terima kasih kepada MenPAN-RB, Azwar Anas dan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas atas undangan untuk menyaksikan Banyuwangi Ethno Carnival 2024 dengan tema Ndaru Deso. Menurut Basuki, event-event seperti Carnival dan didukung dengan adanya infrastruktur diharapkan mampu menjadi salah satu daya tarik wisatawan di Banyuwangi.
Selain jalan nasional dan jalan tol, Basuki menyampaikan Kementerian PUPR juga tengah mengerjakan revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan pembangunan Asrama Inggrisan Banyuwangi. Diharapkan dengan dibangunnya pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakan UMKM dan pariwisata karena berlokasi di sebelah Alun-Alun Banyuwangi atau Taman Blambangan.
Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan pembangunan Asrama Inggrisan Banyuwangi mulai dikerjakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur dengan biaya APBN 2024-2025 senilai Rp190 miliar. Pekerjaan fisik Pasar Induk Banyuwangi dilakukan dengan meningkatkan kualitas bangunan pasar sebagai pasar modern yang berbasis Bangunan Gedung Hijau.
Selain itu juga dilakukan peningkatan kuantitas bangunan pasar dengan daya tampung 777 unit, terdiri dari 194 kios dan 583 Los. Pasar Induk Banyuwangi dibangun setinggi 2 lantai di atas lahan seluas 10.600 m2 dengan luas bangunan 15.873 m2.
Selanjutnya untuk penataan Asrama Inggrisan Banyuwangi dibangun di atas lahan seluas 8.960 m2 dengan luas bangunan 3.578 m2. Asrama Inggrisan merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Banyuwangi yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776.
Turut mendampingi Basuki, Direktur Jenderal Perumahan, Iwan Suprijanto, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Hendra Ahyadi, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali, Rakhman Taufik dan Kepala BPPW Jatim, M. Reva Sastrodiningrat. (Redaksi)