Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (KemenPKP) RI menyediakan 5.000 rumah yang ditempatkan di berbagai daerah rawan bencana. Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah mengatakan, ada 5.000 stok rumah mobile yang tersebar di beberapa titik di pos penyiapan. Persedian tersebut juga berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Persedian rumah tersebut juga dicantumkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk tahun berikutnya.
Fahri menuturkan, bahwa saat ini Kementerian PKP sedang berdiskusi data dengan Kemensos dan BNPB agar bantuan yang disiapkan oleh pemerintah bisa semakin cepat dan real-time. Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa jumlah kejadian bencana di Indonesia pada tahun 2024 menurun drastis.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebutkan, bahwa total kejadian bencana pada tahun 2024 mencapai 2.107 kasus, jauh lebih sedikit dibandingkan 5.400 kasus pada tahun 2023. Ia juga menjelaskan bahwa mayoritas bencana yang terjadi pada tahun 2024 adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Frekuensi bencana yang paling tinggi terjadi di beberapa wilayah seperti Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat. Dengan menurunnya jumlah peristiwa bencana kemarin adalah hasil dari diterapkannya regulasi tentang pencatatan bencana Juklak Nomor 7 Tahun 2023.
Rafa Natha – Redaksi