Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengungkapkan bahwa pembentukan _family office_ akan dilaksanakan pada tahun 2025. Luhut juga berencana bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto untuk berdiskusi tentang pelaksanaan _family office_ tersebut mulai Februari 2025. Studi _family office_ sudah berlangsung sejak tahun 2024 pada saat pemerintahan Jokowi Dodo. Maka dari itu, Luhut menganggap sudah seharusnya _family office_ dapat berjalan tahun ini.
Luhut mengatakan bahwa, Presiden Prabowo sudah menyetujui mengenai _family office_ tersebut. Ia juga menyatakan bahwa Indonesia memiliki ambisi untuk tidak tertinggal dari Malaysia, yang telah berhasil menjalankan _family office_ di negaranya.
Dengan memberikan tarif pajak 0 persen bagi yang berdomisili di kawasan keuangan khususnya _Forest City_, Malaysia dianggap sukses menerapkan kebijakan bebas pajak untuk _family office_ tersebut. _Family office_ dalam buku yang berjudul _The Family Office Book : Investing Capital for the Ultra-Affluent_ oleh Richard oleh C. Wilson didefinisikan sebagai firma manajemen keuangan dan kepala keuangan pribadi untuk orang atau keluarga yang sangat kaya.
_Family office_ bertujuan untuk mengelola keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga tertentu. Hal ini juga mencakup pengaturan dana pendidikan, hiburan, hingga pembagian warisan kekayaan kepada generasi berikutnya.
Praktik _family office_ dilaksanakan seperti perusahaan keuangan pada umumnya, yang berdiri sebagai lembaga independen. Di dalam _family office_ juga terdapat struktur yang meliputi akuntan, penasihat properti, ekonom, dan pengacara.
Rafa Natha – Redaksi