Presiden Prabowo Subianto tetap menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas meskipun menerapkan kebijakan efisiensi anggaran. Salah satu fokus utama dalam kebijakan ini adalah renovasi sekolah dasar (SD) di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah desa dan pelosok.
Anggota Komisi XI DPR Fraksi Gerindra, Kamrussamad, menjelaskan bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 bertujuan untuk memaksimalkan belanja negara demi kepentingan rakyat.
Kamrussamad juga menyampaikan, anggaran yang dihemat akan dialokasikan kembali ke program-program yang benar-benar dibutuhkan masyarakat, seperti renovasi sekolah dasar. Saat ini, dari ratusan ribu SD yang ada, hanya sekitar 10.000 hingga 15.000 sekolah yang bisa direnovasi setiap tahunnya. Pemerintah berharap jumlah ini dapat meningkat pada tahun 2025.
Masih banyak sekolah di Indonesia yang belum tersentuh perbaikan selama bertahun-tahun. Beberapa di antaranya berada dalam kondisi yang memprihatinkan, seperti atap bocor saat hujan, suhu ruangan yang sangat panas saat cuaca terik, serta sering mengalami banjir di musim hujan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah akan mengalokasikan dana hasil efisiensi anggaran guna memperbaiki gedung sekolah, ruang kelas, serta fasilitas belajar-mengajar lainnya.
Menurut Kamrussamad, Indonesia tidak mungkin menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul jika sarana dan prasarana pendidikan dasar masih belum memadai. Oleh karena itu, anggaran yang dihemat dari efisiensi akan dialihkan untuk mendukung sektor pendidikan, terutama renovasi sekolah. Ia juga menegaskan bahwa meskipun pemerintah melakukan efisiensi anggaran, Presiden Prabowo tidak akan memangkas anggaran untuk program prorakyat di bidang pendidikan, sosial, dan kesehatan.
Efisiensi hanya akan dilakukan pada kegiatan kementerian dan lembaga, seperti pembatasan perjalanan dinas ke luar negeri serta pengurangan seminar dan rapat yang tidak produktif. Fokus utama pemerintah adalah memastikan anggaran digunakan secara optimal demi kepentingan rakyat.
Andhika Rakatama – Redaksi
