Gubernur Banten, Andra Soni, mengungkapkan bahwa sebanyak 1.200 sekolah swasta telah bergabung dalam program sekolah gratis yang mencakup SMA, SMK, MA, dan SKh swasta. Saat ini, proses verifikasi sedang dilakukan, sementara regulasi program terus disempurnakan oleh pemerintah daerah.
Pemerintah Provinsi Banten tengah merancang aturan yang menjadi dasar pelaksanaan program sekolah gratis bagi sekolah swasta untuk tahun ajaran 2025-2026. Sebelumnya, regulasi yang ada hanya mencakup sekolah negeri, namun kini cakupannya diperluas agar sekolah swasta juga bisa mendapatkan manfaat dari kebijakan ini.
Andra juga menegaskan bahwa tidak semua sekolah swasta ikut serta dalam program ini. Sekolah yang tidak bergabung bukan berarti menolak, melainkan memilih untuk tidak berpartisipasi. Program ini ditujukan bagi sekolah yang bersedia bekerja sama dengan pemerintah, sementara sekolah yang bersifat eksklusif atau melayani siswa dari keluarga berkecukupan umumnya tidak ikut dalam skema ini.
Pelaksanaan sekolah gratis bagi sekolah swasta dapat diwujudkan berkat upaya efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Dengan strategi ini, dana yang tersedia cukup untuk membiayai siswa di kelas 10 dan 11. Pada awalnya, anggaran yang ada belum mencukupi, namun setelah dilakukan pergeseran anggaran sesuai Instruksi Presiden Nomor 01 tentang efisiensi, program ini dapat berjalan. Saat ini, program mencakup satu angkatan, yaitu kelas 10, namun jika efisiensi terus berjalan dengan baik, pembiayaan juga dapat diperluas hingga kelas 11, bahkan nantinya diharapkan mencakup seluruh jenjang di tingkat SMA dan sederajat.
Andhika Rakatama – Redaksi
