Kementerian Pekerjaan Umum (PU) resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek pembangunan Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I) di Sumatera Barat. Penandatanganan yang digelar di Auditorium Kementerian PU turut disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PU, Mohammad Zainal Fatah, yang mewakili Menteri PU, Dody Hanggodo. Proyek tersebut bertujuan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan lalu lintas di tikungan Sitinjau Lauik I, yang selama ini dikenal sebagai daerah rawan kecelakaan.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum, Rachman Arief Dienaputra, menjelaskan bahwa proyek tersebut akan mengubah geometri jalan agar lebih aman dan sesuai dengan standar teknis lalu lintas. Dengan nilai investasi Rp2,793 triliun, proyek ini akan dikerjakan melalui skema Availability Payment (AP) selama 12,5 tahun, terdiri dari 2,5 tahun konstruksi dan 10 tahun masa layanan dan dipastikan tidak akan membebankan tarif kepada pengguna karena terletak di jalan nasional. Konsorsium PT Hutama Karya (Persero) dan PT Hutama Karya Infrastruktur yang memenangkan lelang pada Oktober 2024 akan melaksanakan pembangunan sepanjang 2,774 km, termasuk pemeliharaan jalan eksisting dan pemasangan sistem Weigh-in-Motion (WIM).
Proyek tersebut mendapat dukungan dari berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup, dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII). Staf Ahli Kementerian Keuangan, Sudarto, mengapresiasi Dody dalam memanfaatkan skema pembiayaan inovatif di luar APBN. Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo, menegaskan komitmen untuk menjamin proyek ini guna meningkatkan kepercayaan investor. Dengan selesainya perjanjian, pembangunan Flyover Sitinjau Lauik I diharapkan dapat segera dimulai dan meningkatkan konektivitas serta pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat.
Princess Jessica – Redaksi
