Rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup diberlakukan di Jalan Tol Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ). GM Operasi dan Pemeliharaan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek, Desti Anggraeni, menyampaikan hal ini dilakukan untuk mengatasi kepadatan kendaraan pada momen Lebaran 2025. Keputusan ini diambil atas dasar diskresi kepolisian dan dilakukan bersama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (PT JJC) sebagai pengelola jalan tol tersebut.
Desti mengatakan, buka tutup dilakukan secara situasional, yaitu akses masuk dari Kalimalang Tol JORR E Km 46+200, akses Jatiasih Tol JORR E Km 45+200 dan Akses Tol Jakarta-Cikampek Km 10 Arah Cikampek. Hal tersebut dikarenakan adanya kepadatan lalu lintas pada pertemuan off ramp ruas jalan layang MBZ dan ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting pada Km 48.
Di sisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan hingga saat ini lonjakan arus mudik pada hari Lebaran masih dalam pantauan. Diperkirakan, kepadatan kendaraan terjadi karena banyak warga yang melakukan tradisi halalbihalal. Oleh karena itu, aparat kepolisian tetap bersiaga dalam mengantisipasi peningkatan volume kendaraan.
Untuk mengurai kemacetan, berbagai strategi rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan sistem one way baik dalam skala lokal maupun nasional disiapkan. Meskipun sistem one way telah dikembalikan ke kondisi normal, petugas tetap bersiap untuk menerapkan kembali rekayasa jika diperlukan.
Selain itu, Kapolri memprediksi sekitar 20 persen pemudik masih akan meninggalkan wilayah Jabodetabek dalam periode Lebaran tahun ini. Oleh karena itu, langkah-langkah antisipatif tetap diterapkan guna memastikan kelancaran arus kendaraan selama masa mudik berlangsung.
Andhika Rakatama – Redaksi