Hari Kartini menjadi sebuah momentum dimana perempuan masa kini mampu bersuara, berperan, dan membuktikan diri dalam berbagai aspek kehidupan. Melanie Subono, seorang musisi, penulis, dan aktivis sosial yang dikenal atas komitmennya terhadap isu kemanusiaan dan lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan perempuan, turut memberikan pandangannya, di siaran Drive Time Most Radio. Menurut Melanie, meskipun masih jauh dari standar, suara perempuan saat ini jauh lebih kuat dibandingkan masa lalu. Melanie menyoroti adanya perwakilan perempuan seperti di parlemen, beberapa perusahaan, dan kini sudah mulai diterapkan kebijakan yang mewajibkan keterlibatan perempuan. Meski sebagian orang melihat ini hanya sebagai persyaratan, Melanie menilai hal ini sebagai kemajuan positif, karena dulu hal seperti ini hampir tidak pernah terjadi.
Selain itu, Melanie menekankan bahwa ini adalah kesempatan besar bagi perempuan untuk menunjukkan kemampuannya. Melanie mengatakan, faktanya saat ini banyak perempuan yang menjabat sebagai menteri, CEO, bahkan Indonesia pernah dipimpin oleh seorang presiden perempuan. Hal ini mencerminkan bahwa batasan antara suara laki-laki dan perempuan semakin memudar dan keduanya mulai dianggap setara. Namun, kekuatan suara perempuan juga membawa tantangan tersendiri. Menurut Melanie, langkah awal perjuangan perempuan adalah meyakinkan diri sendiri bahwa mereka kuat dan tidak berada di bawah laki-laki, dengan kata lain, tantangan terbesar perempuan saat ini adalah “pembuktian”. Ketika seorang perempuan melakukan kesalahan, masih sering muncul stigma yang menganggap bahwa perempuan memang tidak mampu. Akibatnya, perempuan harus berusaha berkali-kali lipat untuk membuktikan bahwa mereka setara dan mampu.
Melanie juga menyarankan agar perempuan tidak takut untuk bersuara dan bertindak. Selama yang dilakukan benar dan bisa dipertanggungjawabkan, maka tidak perlu takut. Melanie mengatakan, semua hal bisa saja disalahartikan, namun itu tidak seharusnya menjadi alasan untuk diam. Selain itu, Melanie mengajak seluruh perempuan untuk terus membuktikan bahwa mereka bukanlah sosok yang lemah. Menurut Melanie, tidak ada gunanya berharap orang lain tahu kemampuan perempuan jika mereka sendiri tidak menunjukkannya.
Andhika Rakatama – Redaksi