Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti meninjau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo di Surabaya, Rabu (16/4), guna melihat langsung penerapan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Menko AHY menyampaikan apresiasi terhadap kinerja fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang telah beroperasi selama empat tahun. Ia menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dari pemerintah pusat hingga daerah dalam mengatasi permasalahan sampah secara menyeluruh.
Wamen Diana turut memberikan penghargaan atas langkah inovatif Surabaya dalam mengembangkan solusi energi berbasis ekonomi sirkular. Menurutnya, keberhasilan ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang ingin menerapkan sistem serupa.
TPA Benowo merupakan pionir pengolahan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan. TPA ini memiliki luas 37,4 ha. Pengolahan sampah menggunakan Dua teknologi utama yang diterapkan adalah landfill gas power plant berkapasitas 2 MW dengan sampah terolah 600 ton/hr dan gasifikasi power plant dengan kapasitas 9 MW di mana sampah terolah 1.000 ton/hari. Dari total 11 MW yang dihasilkan, 9 MW disalurkan ke jaringan PLN dan 2 MW digunakan untuk operasional internal.
Fasilitas ini juga dilengkapi dengan IPAL berbasis Advanced Oxidation Process (AOP), jembatan timbang yang diawasi pihak independen, serta sabuk hijau seluas lebih dari 40 hektare sebagai upaya mitigasi dampak lingkungan.
Pengelolaan TPA dilakukan melalui skema Build-Operate-Transfer (BOT) bersama PT Sumber Organik sejak 2012 hingga 2032, memungkinkan efisiensi pembiayaan dengan pembagian biaya layanan (tipping fee) antara pemerintah pusat dan daerah.
Model TPA Benowo menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah dapat berkontribusi pada penyediaan energi terbarukan. Pemerintah pusat pun mendorong replikasi fasilitas serupa di kota-kota besar melalui dukungan regulasi dan kemitraan strategis.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi