Economy National

Perang Dagang Trump Berlanjut: Bagaimana Nasib Ekonomi Indonesia?

Perang dagang antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok masih menjadi perhatian utama dunia, termasuk Indonesia. Meskipun dalam beberapa waktu terakhir tensi global sedikit mereda, situasi di masa depan masih belum dapat diprediksi secara pasti. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia ke depan. Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Prof. Hikmahanto Juwana, memandang bahwa situasi global saat ini mengarah pada pola ekonomi lama yang mirip dengan masa kolonialisme. Hikmahanto menyoroti pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang menyamakan kondisi tersebut dengan sistem merkantilisme, yaitu upaya negara-negara mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya melalui perdagangan luar negeri demi mencapai surplus. Menurut Hikmahanto, pernyataan tersebut ada benarnya, karena Indonesia saat ini lebih banyak melakukan ekspor dibandingkan impor.

Kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang menyebut Amerika telah dieksploitasi oleh berbagai negara karena besarnya defisit perdagangan AS, juga memberikan tekanan kepada negara-negara, termasuk Indonesia. Banyak negara yang terpaksa melakukan negosiasi dengan Amerika, dan menurut Hikmahanto, para negosiator dari Indonesia terlihat seperti sedang memohon agar diberi kelonggaran. Dalam menghadapi kondisi ini, Hikmahanto menekankan pentingnya sikap tegas dari para menteri Indonesia dalam bernegosiasi dengan pihak Amerika Serikat. Hikmahanto juga mengingatkan bahwa langkah-langkah politik, seperti rencana evakuasi warga dari Gaza, dapat memunculkan persepsi bahwa Indonesia sedang berupaya menjadi negara yang patuh terhadap Amerika.

Hikmahanto menyarankan agar Indonesia tidak perlu panik selama kebijakan tarif tinggi tidak ditujukan secara spesifik kepada Indonesia saja. Saat ini, kebijakan tersebut diterapkan secara umum ke banyak negara, dengan minimal tarif sebesar 10 persen. Hikmahanto melihat adanya peluang, bahwa jika negara-negara lain bersatu dan merespons secara kolektif, justru perekonomian Amerika yang bisa terkena dampaknya, yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemarahan publik Amerika terhadap kebijakan Trump sendiri. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, Indonesia perlu terus memantau perkembangan dan pada saat yang sama memperkuat posisi melalui konsolidasi dengan negara-negara ASEAN.

Andhika Rakatama – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...