Economy World

Pergeseran Global Dari Aset AS

Ketegangan geopolitik, khususnya konflik antara Israel dan Iran, telah memicu pergeseran besar dalam perilaku investor global terhadap aset-aset Amerika Serikat. Biasanya, dalam kondisi krisis, dolar AS dan obligasi pemerintah (Treasury) menjadi pelabuhan aman bagi investor. Namun kali ini, Indeks dolar AS justru jatuh ke level terendah dalam tiga tahun, sementara imbal hasil obligasi Treasury bertenor 10 tahun mengalami kenaikan—indikasi bahwa permintaan terhadap aset-aset tersebut melemah. Para Analis menilai, ketidakpastian politik di dalam Amerika Serikat serta lonjakan utang nasional menjadi faktor utama yang mengikis kepercayaan pasar.

Di saat yang sama, pasar global justru mencatat kinerja yang jauh lebih positif. Indeks MSCI ACWX (Morgan Stanley Capital International All Country World Index ex USA)—yang melacak saham dari negara-negara maju dan berkembang di luar Amerika Serikat, dan dikelola oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI)—telah mencatatkan kenaikan lebih dari 13% sepanjang tahun 2025. Sebagai perbandingan, indeks S&P 500 (Standard & Poor’s 500 Index)—yang merepresentasikan 500 perusahaan besar AS—hanya tumbuh sekitar 1% di periode yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa investor mulai mengalihkan portfolio mereka ke pasar internasional demi mencari pertumbuhan yang lebih menjanjikan.

Selain saham global, Investor juga semakin tertarik pada instrumen berwujud seperti komoditas serta obligasi negara berkembang. Menurut PIMCO (Pacific Investment Management Company), salah satu manajer investasi terbesar di dunia, saat ini adalah momen ideal bagi pasar obligasi negara berkembang, khususnya yang diterbitkan dalam mata uang lokal. Pelemahan dolar AS, ditambah Imbal hasil yang lebih tinggi dan fundamental ekonomi yang membaik di negara-negara tersebut, menjadikan aset-aset ini lebih menarik secara risiko dan imbal hasil.

Tren ini mencerminkan pergeseran struktural dalam arsitektur portfolio global. Investor kini tidak lagi terpaku pada dominasi Amerika Serikat sebagai satu-satunya pusat kekuatan ekonomi dan keuangan. Sebaliknya, ada peningkatan minat terhadap diversifikasi aset lintas kawasan, terutama di pasar berkembang. Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi mengubah pola aliran modal dunia dan menantang posisi tradisional AS dalam lanskap keuangan global.

Alexander Jason – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...