Government

Genjot Swasembada Pangan, Bendungan Jenelata Gowa rampung 2028

Pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU), mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air, khususnya Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Proyek Strategis Nasional (PSN) ini bertujuan mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai swasembada pangan, energi, dan ketahanan air nasional.

Bendungan Jenelata dirancang dengan kapasitas tampung 223,6 juta meter kubik dan genangan seluas 1.220 hektare, yang diharapkan dapat mengairi 25.783 hektare lahan pertanian. Menteri PU Dody Hanggodo menekankan pentingnya percepatan pengembangan jaringan irigasi teknis setelah pembangunan fisik bendungan selesai, demi meningkatkan produktivitas pertanian dan frekuensi panen petani.

Sulawesi Selatan adalah salah satu lumbung pangan nasional. Dengan adanya Bendungan Jenelata, pasokan air irigasi di Kabupaten Gowa akan bertambah, memungkinkan petani panen dua hingga tiga kali setahun. Air dari bendungan ini akan disalurkan melalui Daerah Irigasi (DI) Bili-bili (2.443 ha), DI Bissua (12.793 ha), dan DI Kampili (10.547 ha), yang diproyeksikan dapat meningkatkan indeks pertanaman hingga 276%-300% dengan pola tanam Padi-Padi-Palawija.

Selain irigasi, Bendungan Jenelata juga berfungsi sebagai penambah cadangan air baku sebesar 6,05 meter kubik per detik untuk kebutuhan domestik, industri, pabrik gula, Intake Sungguminasa, dan lahan tebu di Takalar. Bendungan setinggi 62,8 meter dengan tipe konstruksi Concrete Face Rockfill Dam (CFRD) ini juga berperan penting sebagai pengendali banjir Sungai Jenelata, mengurangi debit banjir dari 1.800 meter kubik per detik menjadi 686 meter kubik per detik. Ini akan membantu mengoptimalkan pengendalian banjir di Makassar, yang selama ini sangat bergantung pada Bendungan Bili-Bili yang sudah tidak memadai.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Heriantono Waluyadi, menambahkan bahwa Bendungan Jenelata berpotensi dikembangkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 7 Mega Watt, serta destinasi wisata air dan kuliner. Hingga 23 Juli 2025, progres konstruksi bendungan telah mencapai 13,9% dan ditargetkan rampung pada tahun 2028.

Proyek ini dibiayai kombinasi APBN sebesar 15% dan pinjaman dari Export Import Bank of China (Cexim Bank) sebesar 85%, dengan total anggaran Rp4,15 triliun. Pembangunan Bendungan Jenelata menjadi bagian dari upaya Kementerian PU untuk mencapai swasembada pangan nasional, memperkuat ketahanan air, dan mempercepat pemerataan kesejahteraan di kawasan lumbung pangan strategis Sulawesi Selatan.

(Zumar muhammad – redaksi)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...