Government

Ketahanan Pangan Menguat, Kementerian PU Optimalkan Irigasi

Irigasi memegang peranan krusial dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan pentingnya fungsi bendung dan saluran irigasi yang berkelanjutan untuk sistem distribusi air yang lebih efisien dan merata.

Untuk mengoptimalkan layanan infrastruktur irigasi dan memperkuat ketahanan pangan nasional, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pengelolaan sampah. Sampah seringkali menjadi penghambat distribusi air ke lahan pertanian. Penanganan sampah pada saluran irigasi tidak hanya mencegah pencemaran air dan tanah, tetapi juga menjaga kelancaran sistem irigasi dan mencegah banjir yang dapat berdampak negatif pada sektor pertanian.

Kementerian PU, melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, menaruh perhatian serius pada penanganan sampah pada saluran irigasi. Salah satu fokusnya adalah Daerah Irigasi (DI) Rentang dan DI Kamun yang berlokasi di Kabupaten Majalengka, Indramayu, dan Cirebon.

Sampah dari saluran irigasi diangkut oleh petugas Operasi dan Pemeliharaan (OP) ke Workshop Pengolahan Sampah di kawasan Bendung Rentang. Sampah tersebut dipilah dan didaur ulang menjadi barang yang dapat digunakan kembali, menerapkan konsep Reduce, Reuse, dan Recycle (3R). Sampah organik diproses menjadi kompos, sementara sampah plastik diolah untuk dijadikan briket dan produk daur ulang lainnya.

Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, menyatakan penanganan sampah yang bisa diolah setiap hari mencapai sekitar 500 kg, dengan hasil cacahan kering sekitar 400 kg. Dwi Agus menjelaskan, salah satu tantangan utama dalam pengelolaan irigasi adalah penumpukan sampah di saluran yang mengganggu aliran air. Dengan pengolahan ini, distribusi air diharapkan semakin lancar dan produktivitas pertanian meningkat.

Selain pengolahan sampah, BBWS Cimanuk-Cisanggarung juga tengah melakukan modernisasi DI Rentang. Modernisasi ini meliputi peningkatan keandalan penyediaan air, prasarana, manajemen irigasi, lembaga pengelola, dan sumber daya manusia. DI Rentang saat ini melayani lahan pertanian seluas 87.840 Ha di Kabupaten Majalengka, Cirebon, dan Indramayu, yang sangat mengandalkan debit dari Sungai Cimanuk.

Dengan modernisasi DI Rentang, diharapkan layanan irigasi dapat meningkat secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi dari 5,6 ton/ha menjadi 6,5 ton/ha. Selain itu, peningkatan luas tanam dari 43.229 ha menjadi 86.423 ha serta indeks pertanaman dari 120% menjadi 230% juga ditargetkan.

(Zahra Rahmanda Oktafiani) – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...