Kepolisian Resor Kota Jayapura melalui Sub-Satuan Tugas (Subsatgas) Si Ipar dalam Operasi Rasaka Cartenz 2025 menunjukkan komitmennya terhadap masa depan generasi muda Papua. Di Rumah Belajar Graha Youtefa, Distrik Heram, personel Subsatgas secara rutin mengadakan kegiatan belajar mengajar untuk anak-anak putus sekolah. Program ini dilaksanakan pada Kamis, 7 Agustus 2025. Tujuannya adalah meningkatkan akses pendidikan di wilayah terpencil dan tertinggal.
Kegiatan belajar mencakup pelajaran dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung, serta pendidikan karakter. Polisi Republik Indonesia (Polri) mengusung strategi humanis untuk menyentuh aspek sosial masyarakat melalui pendidikan. Selain ilmu akademik, anak-anak juga diberikan nilai-nilai disiplin, etika, dan kepercayaan diri. Semua ini dirancang agar mereka tetap memiliki harapan dan mimpi.
Kepala Subsatgas Si Ipar, Ajun Komisaris Polisi (AKP) John P. Lerech, mengatakan bahwa tugas mereka bukan hanya operasional, tetapi juga pengabdian. Lerech menyebut mereka hadir untuk membangkitkan semangat dan harapan anak-anak yang putus sekolah. Menurutnya, berhenti sekolah bukan berarti berhenti bermimpi. Ia menambahkan bahwa kehadiran Subsatgas bertujuan menjadi pendamping dan penyemangat.
Lerech juga menekankan bahwa pendidikan mencakup pembentukan karakter dan semangat hidup yang kuat. Subsatgas membangun kedekatan emosional dengan anak-anak melalui pendekatan hangat dan personal. Tujuannya adalah mengembalikan anak-anak ke jalur pendidikan atau membekali mereka dengan keterampilan hidup. Program ini menjadi bukti nyata bahwa Polri bisa menjadi sahabat dan pelopor perubahan sosial di Papua.
Alexander Jason – Redaksi