Ahli Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Haryo S. Tomo, menyatakan bahwa RDF Plant Rorotan di Jakarta Utara menggunakan teknologi pengendalian emisi yang aman bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Haryo menegaskan bahwa dalam operasionalnya, fasilitas ini didukung oleh sejumlah pakar dari ITB. Ia berharap masyarakat di sekitar area tersebut tidak perlu merasa khawatir.
Haryo menjelaskan, RDF Plant Rorotan telah dilengkapi dengan Air Pollution Control Devices (APCD) dengan konfigurasi yang menyeluruh. Unit-unit tersebut berfungsi untuk mereduksi polutan secara optimal. Pemasangan alat-alat tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan karakteristik emisi secara cermat, sehingga hasil akhirnya memenuhi standar baku mutu yang berlaku sesuai Permen LHK Nomor 70 Tahun 2016.
Proses pengeringan sampah menjadi RDF dilakukan secara mekanis dengan pembakaran, lalu gas panasnya disaring melalui unit canggih seperti Cyclone, Baghouse Filter, dan Wet Electrostatic Precipitator (Wet ESP). Haryo menambahkan bahwa teknologi tersebut telah teruji di sektor industri lain dan memiliki efisiensi tinggi dalam penyaringan partikulat, bahkan bisa mencapai lebih dari 98 persen.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menegaskan bahwa fasilitas ini dirancang serius dengan dukungan akademis dan teknis. DLH juga telah menambahkan tiga unit Deodorizer untuk mengendalikan bau, memastikan RDF Plant Rorotan dapat beroperasi dengan aman tanpa mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Zahra Rahmanda Oktafian i- Redaksi

