Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta menetapkan target meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) 2025 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia.
Kepala BBPOM di Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar, menegaskan bahwa komitmen ini diwujudkan melalui konsolidasi internal dan kolaborasi eksternal. Salah satu langkah strategis yang ditempuh ialah berdiskusi dengan Ombudsman Republik Indonesia untuk memperkuat praktik pelayanan publik. Hal tersebut dipandang sebagai wujud keseriusan lembaga dalam mengedepankan transparansi dan akuntabilitas.
Sofiyani menjelaskan, bahwa upaya peningkatan kualitas layanan telah menjadi budaya organisasi BBPOM Jakarta dalam beberapa tahun terakhir. Penerapan prinsip pelayanan prima tidak hanya sekadar slogan, tetapi sudah tertanam dalam rutinitas kerja setiap pegawai. Hal ini terbukti sejak Unit Pelayanan Publik (UPP) BBPOM Jakarta meraih predikat Pelayanan Prima pada tahun 2021. Prestasi tersebut menjadi modal berharga untuk melangkah menuju level WBBM.
Kendati demikian, Sofiyani mengakui bahwa dinamika kebutuhan masyarakat selalu berubah dan membuka ruang untuk perbaikan. Tantangan baru menuntut respons yang adaptif agar kepercayaan publik dapat terus terjaga. Menurutnya, mempertahankan keunggulan dalam pelayanan membutuhkan konsistensi, evaluasi berkelanjutan, dan inovasi. Dengan cara ini, BBPOM Jakarta berupaya membangun layanan publik yang lebih inklusif dan responsif.
Di sisi lain, lembaga juga menyadari pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengukur efektivitas pelayanan. Oleh karena itu, Sofiyani menegaskan pihaknya selalu terbuka terhadap kritik dan saran yang disampaikan publik. Transparansi ini diharapkan dapat mempercepat tercapainya target WBBM 2025. Dengan tekad yang solid, BBPOM Jakarta berambisi menjadi contoh birokrasi yang bersih sekaligus mampu melayani masyarakat secara prima.
Alexander Jason – Redaksi

