Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta merilis peringatan dini terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat pada 11–13 September 2025. Informasi ini merujuk pada laporan resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mendeteksi peningkatan potensi cuaca ekstrem di kawasan ibu kota. Fenomena ini diperkirakan membawa risiko terhadap kelancaran aktivitas masyarakat. Pemerintah daerah pun segera mengimbau kewaspadaan publik.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan banjir maupun genangan. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan saluran air di sekitar pemukiman agar tidak tersumbat. Menurutnya, upaya kecil dari warga dapat membantu mencegah dampak lebih besar. Ia juga mengingatkan agar informasi resmi selalu menjadi acuan utama dalam menghadapi situasi darurat.
Isnawa menegaskan bahwa kesiapan masyarakat menjadi faktor penting dalam menghadapi kondisi ekstrem. BPBD DKI Jakarta memastikan berbagai sarana komunikasi tersedia untuk membantu warga memantau perkembangan cuaca. Situs resmi seperti pantaubanjir.jakarta.go.id dan bpbd.jakarta.go.id/waterlevel menyediakan data terkini mengenai tinggi muka air. Selain itu, laporan potensi genangan juga dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi JAKI.
Sebagai bagian dari langkah antisipasi, BPBD mengingatkan warga untuk segera menghubungi call center Jakarta Siaga 112 dalam kondisi darurat. Isnawa menegaskan bahwa tim telah disiapkan untuk merespons cepat setiap laporan yang masuk. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah dan warga, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem dapat diminimalkan. Kesiagaan kolektif dinilai menjadi kunci dalam menjaga keselamatan masyarakat Jakarta.
Alexander Jason – Redaksi