National

Ekonom UNAND Ungkap Dampak Dana Rp200 Triliun terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi

Ekonom Universitas Andalas (UNAND), Efa Yonnedi, menilai suntikan dana pemerintah sebesar 200 triliun Rupiah ke lima bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) melalui Bank Indonesia berpotensi membawa efek multiplier signifikan bagi ekonomi nasional.

Menurutnya, kebijakan likuiditas ini akan menjadi katalis penting untuk menghidupkan kembali roda produksi serta memperluas lapangan pekerjaan.

“Kebijakan ini akan memiliki dampak multiplier bagi perekonomian sehingga akan membuka lapangan pekerjaan dan kegiatan produksi akan berjalan,” kata Efa.

Eks Konsultan Bank Dunia itu menjelaskan, dana jumbo tersebut secara otomatis memperkuat ruang gerak likuiditas bagi bank penerima. Jika dimanfaatkan secara produktif melalui penyaluran kredit di sektor-sektor strategis, efek pengganda akan terasa baik di tingkat perbankan maupun pada pertumbuhan ekonomi nasional. Jadi, saya melihat itu sebagai langkah yang positif ya, untuk menggerakkan produk ekonomi atau menggerakkan mesin perekonomian.

Meski demikian,  Efa mengingatkan adanya potensi risiko. Jika bank dipaksa menyalurkan kredit di tengah permintaan yang lemah atau dilakukan tanpa prinsip kehati-hatian, maka ancaman kredit bermasalah bisa muncul di kemudian hari atau menyalurkan kredit secara tidak prudent, itu akan menjadi beban di kemudian hari dalam bentuk kredit macet.

Efa optimistis bank-bank Himbara akan tetap selektif dalam menyalurkan pinjaman. Apalagi, Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia telah menyiapkan aturan ketat agar dana ini tepat sasaran, serta benar-benar mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...