Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, didampingi Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, meninjau lokasi kebakaran di Kelurahan Tangki, Tamansari, Jakarta Barat, pada Selasa (30/9).
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Pramono menyapa langsung warga dan mengapresiasi respon cepat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dalam menangani kebakaran yang terjadi pada Minggu pagi. Ia menyoroti bagaimana enam warga yang mengalami sesak napas segera mendapat penanganan, serta menyampaikan rasa terima kasih atas pengerahan 27 unit mobil pemadam.
Pramono menyatakan puas bahwa seluruh korban berhasil diselamatkan, termasuk 12 ekor kucing, sebagai bukti profesionalisme Gulkarmat.
Pramono menegaskan bahwa penanganan kebutuhan hunian warga kini menjadi prioritas pemerintah, termasuk kemungkinan relokasi. Ia menjelaskan bahwa banyak rumah di wilayah tersebut sudah memiliki legalitas seperti Hak Guna Bangunan (HGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) melalui Program Nasional Agraria (Prona) tahun 2018.
Pramono berjanji Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menilai secara cermat kondisi di lapangan untuk mendukung pemulihan rumah yang rusak sebagian. Dirinya menginstruksikan Dinas Sosial untuk mendata keluarga terdampak, sementara petugas PPSU terus membersihkan puing-puing di lokasi.
Data resmi mencatat 316 rumah tangga dengan total 1.256 jiwa terdampak kebakaran ini. Enam orang mengalami luka ringan seperti sesak napas, pingsan, dan luka sayatan, yang semuanya mendapatkan pertolongan medis di lokasi dari Ambulans Gawat Darurat (AGD) Dinas Kesehatan Jakarta bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Posko pengungsian sementara didirikan di Masjid Al-Muhajirin, menampung 21 keluarga (49 jiwa), dan di Kantor Kelurahan Tangki, menampung 44 keluarga (176 jiwa). Sementara itu, sekitar 200 keluarga (800 jiwa) memilih tinggal bersama kerabat atau tetangga, menunjukkan kuatnya dukungan masyarakat pascakebakaran.
Upaya bantuan juga mencakup evakuasi 12 ekor kucing, terdiri dari enam induk, tiga remaja, dan tiga anak kucing. Distribusi bantuan dimulai pada 28 September berupa beras, mi instan, ikan kaleng, biskuit, minyak goreng, dan kebutuhan sandang yang diberikan oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Barat. Pada hari berikutnya, Dinas Sosial DKI Jakarta menyalurkan bantuan skala lebih besar, antara lain 660 kilogram beras untuk 11 RT, paket keluarga, perlengkapan anak, kasur, dipan lipat, serta dukungan psikososial. Langkah ini menunjukkan respons lintas instansi yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan mendesak penyintas sekaligus menyiapkan solusi hunian jangka panjang.
Alexander Jason – Redaksi

