Anggota Brimob di Kompi 2 Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Aipda Ristomo, di tengah kesibukan tetap meluangkan waktu untuk sebuah pengabdian mulia. Bersama istrinya, ia mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Maratus Tsaniah di rumah sederhana mereka di Kampung Pondok Miri, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. TPA tersebut dibuka tanpa biaya sedikit pun yang menjadikan inisiatif ini istimewa berangkat dari keikhlasan hati dan tekad agar anak-anak sekitar tidak buta Al-Qur’an. Semangat berbagi itu menjadi wujud nyata pengabdian yang melebihi tugas formal sebagai aparat.
Setiap sore selepas salat Asar, kediaman keluarga Ristomo berubah menjadi ruang penuh cahaya. Suara riang tawa anak-anak berpadu dengan lantunan ayat suci yang memenuhi ruangan sederhana tersebut. Meski sarana terbatas, semangat belajar mereka tak pernah padam, seolah keikhlasan guru dan murid menyulut energi kebersamaan. Biaya operasional pun ditanggung sepenuhnya dari gaji yang dengan rela ia sisihkan, menjadikan kegiatan ini lebih dari sekadar mengajar, melainkan menanamkan harapan dan membangun masa depan.
Ristomo dan sang istri menyimpan mimpi sederhana: memiliki bangunan semi permanen di lahan belakang rumah agar para santri bisa belajar dengan lebih nyaman, terlindung dari panas dan hujan. Harapan itu dibalut doa agar usaha kecil mereka mendapat ridho Ilahi. Kisah ini mengajarkan bahwa kebaikan tidak harus menunggu besar, melainkan dimulai dari niat tulus dan tindakan sederhana. Setetes pengabdian yang lahir dari hati bisa berkembang menjadi samudra manfaat bagi banyak orang.
Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol Henik Maryanto, mengapresiasi dan menegaskan langkah ini sebagai cerminan wajah humanis Brimob. Menurutnya, pengabdian Ristomo menunjukkan bahwa tugas anggota bukan hanya menjaga keamanan, melainkan juga memberi cahaya, manfaat, dan harapan bagi masyarakat. Kisah ini menjadi teladan bahwa hidup terbaik adalah hidup yang memberi manfaat, dan bahwa aparat pun mampu menghadirkan sentuhan kemanusiaan yang mendalam di tengah masyarakat.
Alexander Jason – Redaksi

