Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) Polri menjadi narasumber dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKBM) di Politeknik ‘Aisyiyah Kota Pontianak pada Jumat, 19 September 2025. Acara yang mengangkat tema ‘Ciptakan Ruang Bebas Anti Radikalisme dan Anti Terorisme’ ini diikuti oleh 205 peserta, terdiri dari mahasiswa baru dan mahasiswa semester dua. Kehadiran Densus 88 menunjukkan keseriusan negara dalam menangkal paham radikal sejak dini di lingkungan pendidikan. Hal ini juga menegaskan pentingnya keterlibatan aparat dalam mendukung pembangunan karakter generasi muda.
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Mursid, S.H., dari Unit Pencegahan Densus 88, memberikan pemahaman menyeluruh kepada mahasiswa. Ia menekankan ancaman ideologi radikal dan terorisme yang bisa menggerogoti nilai kebangsaan. Mursid mengajak para mahasiswa untuk membentuk sikap preventif agar tidak mudah terpapar paham IRET (Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme). Pendidikan semacam ini dinilai penting sebagai pagar akademis sekaligus moral.
Kegiatan ini juga menyoroti peran mahasiswa sebagai agen perubahan. Lingkungan kampus dipandang bukan sekadar ruang belajar, melainkan juga arena untuk membangun komunitas yang inklusif dan harmonis. Dengan pemahaman kolektif, mahasiswa diharapkan menjadikan kampus sebagai benteng pengetahuan, bukan lahan subur penyebaran ideologi kekerasan. Perspektif ini memperkuat fungsi pendidikan tinggi sebagai garda terdepan perlawanan terhadap radikalisme.
Selain itu, kegiatan ini meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk menjadi subjek aktif dalam pencegahan. Mereka tidak hanya dibekali pemahaman, tetapi juga diajak berperan nyata di lingkungannya. Dengan demikian, upaya pemberantasan radikalisme bukan hanya tanggung jawab aparat, melainkan juga generasi muda. Kolaborasi ini diharapkan mampu menutup celah penyebaran ideologi radikal di ranah akademis maupun masyarakat luas.
Alexander Jason – Redaksi
