Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 sebagai bagian dari strategi pemerintah memperkuat daya tahan ekonomi nasional. Paket stimulus ini terdiri atas delapan program akselerasi di tahun 2025, empat program yang akan diperpanjang hingga 2026, serta lima program khusus untuk mendukung penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Salah satu stimulus dalam delapan inisiatif utama adalah diskon 50% iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk pengemudi ojek online (ojol), ojek pangkalan, sopir, kurir dan logistik. Paket kebijakan ini mencakup beberapa program, mulai dari bantuan pangan, program magang bagi lulusan baru perguruan tinggi, keringanan pajak pada sektor pariwisata, subsidi asuransi bagi pekerja transportasi daring dan logistik, hingga program padat karya tunai di berbagai daerah. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan pangan berupa 10 kg beras selama dua bulan terhadap 18,3 juta keluarga penerima manfaat.
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan penggunaan anggaran untuk stimulus ekonomi ini dapat menggerakkan perekonomian tanpa memperlebar defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025. Ia menentukan program bantuan pangan berupa beras 10 kg selama dua bulan, Oktober-November dengan anggaran paling jumbo. Kebijakan tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp7 triliun.
Pemerintah menargetkan stimulus ini dapat menggerakkan konsumsi masyarakat, memperkuat UMKM, serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah dinamika global. Anggota Komisi 6 DPR RI dari Fraksi Gerindra, Kawendra Lukistian, menyampaikan apresiasi atas langkah yang diambil pemerintah. Menurutnya, stimulus ini adalah wujud nyata dari keberpihakan Presiden Prabowo kepada rakyat.
Pada kesempatan yang sama, Menko perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan lima paket penyerapan tenaga kerja dari program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Airlangga menjelaskan program unggulan Prabowo terkait penyerapan tenaga kerja itu termasuk Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih, yang terdiri dari 80.000 koperasi baru dan diperkirakan akan menyerap setidaknya 681.000 orang.
Sementara itu, dalam program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP), pemerintah tahun ini menargetkan 100 desa dan diharapkan bisa menyerap 8.645 tenaga kerja. Target jangka panjang akan ada 4.000 titik KNMP dengan potensi 200.000 lapangan kerja.
Airlangga menegaskan, dalam program revitalisasi tambak di Pantai Utara Jawa, pemerintah akan merevitalisasi area seluas 20.000 hektare dan diharapkan bisa menyerap 168.000 tenaga kerja. Adapun, untuk program modernisasi kapal nelayan, pemerintah akan melakukan modernisasi terhadap 1.000 kapal nelayan, yang diperkirakan akan menciptakan hampir 200.000 lapangan kerja baru. Sedangkan untuk program perkebunan rakyat, pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan melakukan penanaman kembali terhadap 870 ribu hektare lahan, yang diharapkan bisa membuka lapangan kerja lebih dari 1,6 juta orang.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi