Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meresmikan Taman Kedoya Bugar, di Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (30/9). Dalam peresmian itu, Pramono didampingi Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta, Fajar Sauri, Wali Kota Administrasi Jakarta Barat, Uus Kuswanto, serta Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Herdiyanto Kenneth.
Gubernur Pramono melakukan peresmian secara simbolis dengan penandatanganan prasasti dan penanaman pohon Kedoya. Pohon Kedoya merupakan tanaman khas DKI Jakarta yang dimaknai sebagai simbol pelestarian sejarah dan lingkungan serta menjadi salah satu ikon budaya Betawi.
Pramono menjelaskan, Taman Kedoya Bugar adalah hasil reses anggota legislatif yang langsung dieksekusi oleh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, sebagai fasilitas umum (fasum) untuk beraktivitas warga, seperti olahraga dan rekreasi.
“Taman Kedoya adalah bentuk kolaborasi antara Pemprov DKI dengan DPRD yang akhirnya terwujud. Awalnya, saya sendiri yang mengusulkan taman ini menjadi Taman Bugar. Saya berharap, masyarakat yang ada di sini bisa memanfaatkan fasilitas yang dimiliki oleh daerah ini secara bebas dan menjaganya bersama,” ujarnya.
Saat peninjauan taman, Pramono menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan anak-anak yang sedang berlatih futsal. Ia mengaku senang melihat mereka bisa memanfaatkan fasilitas umum secara produktif. Dirinya juga menilai, taman seluas kurang lebih 2.156 m² ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain bahwa kolaborasi antara eksekutif dan legislatif mampu mewujudkan fasilitas umum yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan bentuk kolaborasi ini bisa menjadi contoh di mana saja, di mana fasos/fasum yang bisa dimanfaatkan, sehingga bermanfaat secara maksimal bagi masyarakat. Harapan saya, yang paling penting, fasilitas yang bagus ini harus dirawat dengan baik, dan mudah-mudahan bermanfaat bagi warga yang ada di tempat ini,” pungkas Pramono.
Selain Taman Kedoya Bugar, Pemprov DKI Jakarta juga membangun dan menata Ruang Terbuka Hijau (RTH) di 93 lokasi yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta, dengan total luas mencapai 40 hektare, terdiri dari 21 lokasi pembangunan RTH dan 72 lokasi penataan RTH.
Muhammad Nuzul Ramadhan – Redaksi

