Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, menghadiri Press Conference Jakarta Film Week 2025 di FX Sudirman, Jakarta Pusat, pada Selasa (30/9). Festival film berskala internasional yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta ini akan berlangsung pada 22-26 Oktober 2025.
Rangkaian program yang akan hadir dalam festival meliputi Road to Jakarta Film Week, pemutaran film, kompetisi film panjang dan film pendek, Jakarta Film Fund, Masterclass, Talks Program, Producers Lab, hingga pameran. Ajang ini ditargetkan menyedot perhatian lebih dari 150 ribu penonton baik secara daring maupun luring.
Wagub Rano menegaskan, penyelenggaraan Jakarta Film Week memiliki peran strategis dalam memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global. Salah satu syarat kota global adalah mampu mengangkat kebudayaan ke panggung internasional.
“Jakarta Film Week ini merupakan festival film yang berskala internasional, mempertemukan film kepada lebih dari 150 ribu penonton secara daring dan luring. Festival ini sekaligus menjadi wadah penting bagi kita semua untuk membuka peluang baru dalam berkarya, memperluas jaringan, dan menemukan potensi baru lewat perfilman,” ungkapnya.
Rano menegaskan, penyelenggaraan Jakarta Film Week berperan besar memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global. Menurutnya, salah satu ciri kota global adalah kemampuannya mengangkat kebudayaan hingga ke panggung dunia.
Lebih lanjut, Wagub Rano menerangkan, Jakarta telah belajar dari berbagai festival film kelas dunia, seperti Festival Film Cannes dan Busan International Film Festival. Hal ini menjadi modal dasar menggelar festival film skala internasional, seperti Jakarta Film Week, sekaligus bagian dari pembentukan Jakarta Film Commission, sebuah lembaga yang akan menjadi motor penggerak ekosistem perfilman di Jakarta agar lebih terarah dan berdaya saing global.
Menurut Rano, Kehadiran Jakarta di Cannes, salah satunya bertujuan untuk membuat dunia melihat Jakarta. Kehadiran di Busan, untuk belajar, karena kita sedang menyusun satu konsep Jakarta Film Commission. Di mana-mana, kalau ingin maju dunia perfilman, harus ada lembaga ini, sehingga masyarakat dunia bisa melihat kehadiran Jakarta melalui perfilman.
Pembentukan Jakarta Film Commission disebut menjadi langkah strategis agar industri perfilman ibu kota lebih terarah dan mampu bersaing secara global. Lembaga ini akan menjadi wadah yang memperkuat kolaborasi lintas sektor demi memajukan dunia film di Jakarta.
Dengan dukungan penuh Pemprov DKI Jakarta, Rano optimistis Jakarta Film Week akan semakin berkembang. Terlebih, event ini diproyeksikan menjadi momentum penting menjelang perayaan 500 tahun Jakarta pada 2027. Ia menaruh harapan besar festival ini menjadi ruang lahirnya sineas muda dengan karya-karya berkelas dunia. Selain itu, Jakarta Film Week juga bisa menjadi sarana dialog antara pembuat film, penonton, dan para pelaku industri.
Muhammad Nuzul Ramadhan – Redaksi

