Banjir yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah selama 7 hari sudah menelan tiga korban jiwa. Ketiganya meninggal dunia akibat tenggelam di lokasi berbeda.
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto, mengatakan salah satu korban bernama Achmad Rifqie Arzan (7). Bocah itu ditemukan meninggal usai tenggelam di selokan Perum Graha Mukti Asri Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, pada Selasa (28/10).
Sebelumnya, dua korban lain juga meninggal akibat banjir di Kota Semarang. Korban pertama bernama Eko Rusianto, warga Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara. Ia tewas saat membersihkan sampah di Kolam Retensi Trimulyo, Sabtu (25,10) lalu.
Korban kedua yakni anak berinisial FAS yang tenggelam di Jembatan Pertigaan Masjid Gebangsari, Kecamatan Genuk. Ia dilaporkan tenggelam saat bermain di aliran luapan air akibat banjir. Banjir yang melanda 23 kelurahan di Kota Semarang membuat puluhan ribu warga mengungsi.
Selain itu, banjir ini membuat kendaraan yang melintas mogok. Terdapat 63.400 jiwa yang terdampak banjir atau 21.125 KK. Data dari BPBD Kota Semarang menyebutkan banjir menggenangi 23 kelurahan di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Semarang Utara, Gayamsari, Genuk, Pedurungan, dan Semarang Timur. Banjir juga merendam Jalur Pantura Jalan Kaligawe Raya, Kecamatan Genuk, terendam banjir. Ketinggian air mencapai nyaris semeter membuat truk ikut mogok dan jalanan macet.


 
					
									